Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ketegangan di Eropa Bikin Putin Murka ke Amerika: Mereka Harus Disalahkan

Ketegangan di Eropa Bikin Putin Murka ke Amerika: Mereka Harus Disalahkan Kredit Foto: TASS/Russian Presidential Press and Information Office/Alexei Druzhinin
Warta Ekonomi, Moskow -

Presiden Rusia Vladimir Putin menyalahkan Amerika Serikat (AS) atas ketegangan yang terjadi di Eropa. Hubungan Moskow dan Washington bersama dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) diketahui tengah memanas terkait situasi di Ukraina.

“AS harus disalahkan atas eskalasi ketegangan di Eropa,” kata Putin saat berpidato di dewan Kementerian Pertahanan Rusia, Selasa (21/12/2021), dikutip laman Sputnik News.

Baca Juga: Awas! Putin Sampaikan Pesan Ini ke Komandan Tinggi Militernya bahwa Barat Harus...

Putin tak menyangkal, tindakan Barat terus memicu kekhawatiran Rusia. Penumpukan pasukan militer AS dan NATO secara langsung di perbatasan Rusia, serta dengan diadakannya latihan skala besar, termasuk yang tidak direncanakan, menimbulkan kekhawatiran serius. "Kami sangat prihatin dengan penyebaran elemen sistem pertahanan rudal global AS di dekat Rusia,” ujarnya.

Putin menjelaskan, jika infrastruktur NATO bergerak lebih jauh dan muncul di Ukraina, waktu terbang rudal akan berkurang. "Jika sistem rudal AS dan NATO muncul di Ukraina, maka waktu penerbangan mereka ke Moskow akan dikurangi menjadi 7-10 menit, dan dengan penyebaran senjata hipersonik menjadi lima (menit),” ungkapnya.

Putin mengatakan Rusia akan mengambil langkah-langkah teknis militer yang memadai dalam menanggapi langkah-langkah tak bersahabat oleh AS. Dia menekankan, Rusia memiliki hak untuk melakukannya.

“Saya ingin menekankan, kami memiliki hak untuk melakukannya, kami memiliki hak untuk mengambil tindakan yang dirancang untuk memastikan keamanan dan kedaulatan Rusia,” ucapnya.

Pada Jumat (17/12) pekan lalu, Rusia telah menerbitkan rancangan perjanjian komprehensif tentang jaminan keamanan antara Rusia dan NATO. Inti rancangannya adalah mengusulkan komitmen bersama untuk menyelesaikan semua perselisihan yang melibatkan Moskow dan Barat secara damai.

“Para Pihak harus menyelesaikan semua perselisihan internasional dalam hubungan timbal balik mereka dengan cara damai dan menahan diri dari penggunaan atau ancaman kekerasan dengan cara apa pun yang tidak sesuai dengan tujuan PBB,” kata Rusia dalam perjanjian yang diusulkannya.

Selain itu, Rusia menyarankan pembentukan hotline untuk kontak darurat antara para pihak. “Para pihak tidak boleh menciptakan kondisi atau situasi yang menimbulkan ancaman atau dapat dianggap sebagai ancaman bagi keamanan nasional pihak lain,” kata Moskow.

Rancangan perjanjian tersebut juga menguraikan mekanisme penanganan sengketa di daerah tertentu. “Para pihak harus memelihara dialog dan interaksi guna meningkatkan mekanisme untuk mencegah insiden di serta di atas laut lepas (terutama di wilayah Baltik dan Laut Hitam)," kata Rusia.

Rusia juga mengusulkan agar ia dan NATO mengendalikan diri dalam perencanaan militer serta melakukan latihan guna mengurangi risiko situasi berbahaya. Hal itu pada akhirnya akan membuat kedua belah pihak memenuhi kewajibannya di bawah hukum internasional. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: