Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Indonesia Bisa Kontrol Covid-19, Luhut Sebut Berkat Strategi Berdasarkan Pengetahuan dan Bukti

Indonesia Bisa Kontrol Covid-19, Luhut Sebut Berkat Strategi Berdasarkan Pengetahuan dan Bukti Kredit Foto: Antara/Fransisco Carolio
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia, Jendral TNI (Purn.) Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan bahwa Indonesia sejauh ini telah mengontrol pandemi Covid-19 pada low-level. Meski begitu, dirinya tidak yakin apakah bisa sampai zero-case.

Hal tersebut disampaikan Luhut melalui pidato yang disampaikannya pada Seminar Online FKM UI Seri 47 dengan tema Towards Covid-19 Endemic Readiness pada Sabtu, 18 Desember 2021. Pidatonya berjudul National Strategy for Pandemic Response & Preparedness from Central to Rural Areas.

Baca Juga: Jokowi Apresiasi Dukungan NU Dalam Penanganan Pandemi COVID-19 

"Kesuksesan Indonesia dalam mengontrol pandemi Covid-19 menunjukkan bahwa Indonesia bisa mengatasi tantangan yang kompleks selama kita terus merancang strategi berdasarkan pengetahuan dan bukti dan selama kita bekerja bersama," jelas Luhut dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (23/12/2021).

Luhut menyampaikan bahwa sejak penerapan PPKM, angka Covid-19 telah berkurang secara signifikan. Pemerintah juga telah menggunakan teknologi dan big data seperti PeduliLindungi dalam memonitor efektivitas dari PPKM. Disebutkan pula bahwa dalam mengatasi Covid-19, diperlukan kerja sama dari berbagai elemen negara secara terintegrasi serta akselerasi pada sektor kesehatan.

Selain Luhut, hadir pula Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, dalam acara Seminar Online FKM UI Seri ke-51 dengan tema "Siapkah Kita Menghadapi Gelombang III Pandemi Covid-19?".

Dante, yang menyampaikan materi mengenai transformasi kesehatan, mengatakan, "Hal itu menjadi sangat penting karena pandemi mengajarkan kepada kita bahwa kesehatan menjadi prioritas di semua tempat, di semua bidang, di semua arah tujuan pembangunan karena kita lihat bahwa pandemi telah meluluhlantakkan berbagai macam sektor baik sosial, budaya, pendidikan, dan ekonomi tentu saja."

Transformasi kesehatan muncul karena Indonesia masih memiliki masalah kesehatan yang persisten seperti angka harapan hidup rendah, angka kematian ibu dan bayi, serta prevalensi stunting yang cukup tinggi. Disebutkan pula bahwa Kementerian Kesehatan RI telah berkomitmen untuk melakukan transformasi sistem kesehatan dengan enam pilar transformasi kesehatan, yaitu layanan primer, layanan rujukan, ketahanan kesehatan, pembiayaan kesehatan, SDM kesehatan, dan teknologi kesehatan. Masing-masing pilar ini memiliki peran dan strategi yang apabila dilaksanakan dengan baik akan membuat Indonesia tangguh dalam bidang kesehatan.

Sementara itu, Sandiaga Uno menyampaikan bahwa walaupun kesehatan telah menjadi prioritas utama, ekonomi tetap tidak boleh dikesampingkan karena pengaruhnya sangat vital bagi kesehatan masyarakat.

"Kondisi pandemi telah memaksa masyarakat untuk terus menerus berinovasi, beradaptasi, dan berkolaborasi mengingat banyak sekali perubahan yang terjadi secara dahsyat akibat pandemi saat ini. Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang terdampak besar akibat pandemi ini," katanya.

Sandi melanjutkan, indeks daya saing pariwisata Indonesia di World Economic Forum masih tertinggi, yaitu 3,2 di antara negara ASEAN. Pilarnya adalah culture resources, business travel, dan yang harus ditingkatkan, menurut Sandi, adalah health & hygiene, safety & security, serta peningkatan SDM.

"Kami menerapkan sertifikasi CHSE dengan aplikasi PeduliLindungi. Kami yakin dengan sertifikat pariwisata, destinasi pariwisata dan produk pariwisata bisa berinovasi, beradaptasi, dan berkolaborasi," ujarnya. Lebih lanjut, Sandiaga berharap bahwa melalui kegiatan ini FKM UI bisa memastikan bahwa Indonesia memang telah siap jika terjadi gelombang ketiga Covid-19.

Selain pembicara utama tersebut, hadir pula pembicara dari latar belakang yang berbeda, dimoderatori oleh dr. Iwan Ariawan, M.S.P.H., staf pengajar dari Departemen Biostatistika dan Kependudukan FKM UI. Pembicara pertama adalah Direktur Pelayanan Kesehatan Dr. apt. Wirabrata, S.Si., M.Kes, M.M., M.H.; Dosen Senior dan Kepala Program Master dari Occupational Hygiene School of Earth and Environmental Science, University of Queensland Dr. Kelly Johnstone; dan peneliti dari Imperial College London Dr. Dian Kusuma, S.K.M., M.P.H., Sc.D.

Pada Seminar Online FKM UI Seri ke-51 terdapat empat pemateri lain yang hadir di antaranya Dewan Pakar Gerbang Betawi Cholil Hasan, S.E., M.B.A.; dosen dan epidemiolog FKM UI Dr. Tri Yunis Miko Wahyono, M.Sc.; Ketua Tim Pakar/Juru Bicara Komite Penanganan Covid-19 Prof. drh. Wiku Adisasmito, M.Sc., Ph.D.; dan Guru Besar FKM UI Prof. Dr. dr. Sabarinah Prasetyo, M.Sc.

Seminar ini diselenggarakan oleh mahasiswa Program Doktoral FKM UI dengan dukungan dari PT Waskita Karya Tbk, PT Chandra Asri Petrochemical, PT Wijaya Karya Tbk, Rumah Sakit Hj. Bunda Halimah, PT Telkom Indonesia Tbk, PT Elnusa Tbk, PT Pertamina Gas, dan Pertamina Patra Drilling Contractor dalam rangka menanggapi isu mengenai endemi Covid-19.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: