Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Penasaran dengan Kapsul Waktu dari Abad ke-19? Begini Reaksi Sejarawan Amerika saat Membukanya

Penasaran dengan Kapsul Waktu dari Abad ke-19? Begini Reaksi Sejarawan Amerika saat Membukanya Kredit Foto: Twitter/Pamela Northam
Warta Ekonomi, Virginia, Amerika Serikat -

Sejarawan Virginia pada Rabu (22/12/2021) membuka kapsul waktu abad ke-19 yang ditemukan minggu lalu di alas patung Jenderal Konfederasi Robert E. Lee yang dipindahkan dari Monument Avenue di Richmond awal tahun ini.

Gubernur Virginia Ralph Northam mencela mitos warisan Lost Cause monumen bahwa perang Saudara Amerika tidak terfokus pada perbudakan. Tapi di samping itu, ia mengatakan pembukaan kapsul adalah "hari penting bagi sejarah" Virginia sebagai itu "memberi kita gambaran tentang apa yang dipikirkan orang-orang saat ini dalam sejarah kita," menurut Washington Post.

Baca Juga: Ilmuwan Mengkonfirmasi Temuan Serangga Terbesar dalam Sejarah dengan Ukuran Sebesar Mobil!

Northam mengatakan dalam sebuah pernyataan setelah patung Lee dipindahkan pada bulan September.

"Monumen ini dan kapsul waktunya mencerminkan Virginia pada tahun 1890, dan inilah saatnya untuk menghapus keduanya, sehingga ruang publik kita lebih mencerminkan siapa kita sebagai manusia pada tahun 2021," katanya.

Northam mengangkat tutup kapsul pada Rabu (22/12/2021) sore setelah para sejarawan menghabiskan berjam-jam bekerja dengan hati-hati untuk memastikannya dibuka dengan aman.

Barang-barang yang ditemukan di dalamnya termasuk almanak tahun 1875, koin Inggris, beberapa buku dan amplop kain.

Sejarawan percaya kapsul itu berasal dari tahun 1887, menurut kantor gubernur Northam.

Julie Langan, direktur Departemen Sumber Daya Bersejarah Virginia, mencatat kepada New York Times bahwa "bermacam-macam aneh" berbeda dari artikel surat kabar tahun 1887 yang menunjukkan kapsul yang ditempatkan di bawah monumen berisi "foto langka Abraham Lincoln di peti matinya."

Patung Lee adalah salah satu dari lusinan monumen Konfederasi yang disingkirkan sebagai tanggapan atas protes Black Lives Matter tahun lalu, yang mengedepankan poin pendukung hak-hak sipil, simbol-simbol semacam itu menghormati sejarah perbudakan dan rasisme AS.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: