Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Giring Oh Giring... Pengamat: Makin Diserang Ya Anies Baswedan Makin Dicinta

Giring Oh Giring... Pengamat: Makin Diserang Ya Anies Baswedan Makin Dicinta Kredit Foto: Instagram/Giring Ganesha
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha jadi sorotan karena belum lama ini menyampaikan pidato soal sosok pembohong yang dipecat Jokowi. Meski tak menyebut nama, pidato itu dispekulasikan untuk Gubernur DKI Anies Baswedan.

Giring pada September lalu juga sempat menyampaikan ketidakrelaannya jika Anies memenangi Pilpres 2024 dan jadi Presiden RI. Pakar politik Muhammad Qodari menanggapi dinamika tersebut yang sudah jadi isu publik. Menurut dia, pejabat publik memang harus siap dengan kritik. 

Dia bilang untuk PSI dinilainya kerap melakukan hal-hal tanda kutip yang dianggap tabu oleh partai politik. Salah satunya seperti ketua umum parpol yang mengkritik lawan politiknya secara implisit dengan menyebut nama. Pun, ia menyampaikan jika merunut ke belakang atau sejak PSI mucul di kancar politik nasional. Dia mengatakan hal-hal tabu yang melanggar dalam tanda kutip sudah dihadirkan mereka.

Baca Juga: "Nyanyian" Giring Dikaitkan ke Anies Baswedan, Pengamat Blak-blakan: Bukan Levelnya!

"Ya beberapa tabu, misalnya ketua umum itu dari etnis Tionghoa. Bukan Islam misalnya gitu. Kan ada pemahaman di politik Indonesia bahwa itu jangan dilakukan. Karena ini mayoritas muslim," kata Qodari dalam sebuah acara di salah satu TV Swasta dikutip dari VIVA pada Selasa, 28 Desember 2021. Dia juga menyinggung gaya komunikasi PSI yang pernah menyuarakan tolak poligami. Sikap resmi PSI itu memantik kehebohan.

Qodari mengaku kadang berpikir terkait PSI. Menurutnya, apakah PSI masuk kategori partai gagasan, mendobrak gagasan, atau partai elektroral yang ingin masuk ke parlemen pemerintahan kemudian membuat kebijakan.

"Kenapa? Karena dia terus menggedor tapi barangkali juga ini disebabkan oleh ya satu ini anak-anak muda yang tanda kutip tidak punya ewuh pakewuh. Yang kedua mereka berada di luar sistem. Jadi, enak saja ngomongnya," tutur Qodari.

Lantas, serangan PSI apakah bisa mempengaruhi penurunan citra Anies? Qodari menjawabnya dari segi pemilih di Tanah Air. Dia menjelaskan saat ini ada pemilih terbagi dua macam yaitu pertimbangan rasional dan pemilih berdasarkan identitas. Menurut dia, pemilih pertimbangan rasional bisa saja setuju dengan PSI dan tak memilih Anies. 

Namun, ada juga pemilih yang sependapat dengan argumen loyalis Anies seperti Geisz Chalifah bisa saja sebaliknya memberikan dukungan. Meski demikian, ia memberikan catatan untuk pemilih yang berdasarkan identitas.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: