Curah hujan tinggi yang berkepanjangan pada akhir tahun 2021 berdampak terhadap panen beras di tahun 2022 akan mundur.
Direktur Utama Badan Urusan Logistik (Bulog) Budi Waseso memprediksi panen raya yang awalnya akan terjadi pada Januari 2022 akan mundur akibat di sejumlah daerah karena terdampak cuaca.
Baca Juga: 1,2 Juta Ton Beras Diserap Bulog Pada 2021
"Kami prediksi di Bulog, panen ini akan mundur. Panen Februari 2022 pasti mundur ke Maret, bahkan mundur ke April," ujar Budi dalam konferensi pers, Selasa (28/12/2021).
Sementara itu, jika dilihat berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) terkait prediksi panen beras atau, hasil pertanian di triwulan I tahun 2022 khususnya beras akan sebanyak 11,61 juta ton.
"Dari BPS, pada 2022, di triwulan pertama itu produksi pertanian kita, khususnya beras itu 11,61 juta ton. Nah ini untuk tiga bulan, dan ini produksi dalam negeri," ujarnya.
Mengacu data tersebut, Budi mengungkapkan dengan asumsi kebutuhan masyarakat Indonesia per bulan adalah 2,6 juta ton, hasil panen itu masih surplus.
"Kalau dikalikan tiga itu hasilnya masih surplus, ini produksi dalam negeri kita. Tapi seandainya cuaca tak menentu, Bulog masih punya stok yang memadai," ungkapnya.
Meski begitu, ia meminta agar masyarakat tidak khawatir akan ketersediaan beras di Bulog. Ia memastikan pihaknya memiliki stok yang memadai.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait: