Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gawat, Ratu Elizabeth dalam Ancaman karena Ada Pembunuh yang Mengintai

Gawat, Ratu Elizabeth dalam Ancaman karena Ada Pembunuh yang Mengintai Kredit Foto: AP Photo
Warta Ekonomi, London -

Sebuah video viral di media sosial muncul di media sosial di mana seorang pria mengancam ingin membunuh pemimpin Monarki Inggris, Ratu Elizabeth II.

Pria tersebut bertopeng memegang busur panah, mengidentifikasi dirinya sebagai Sikh Jaswant Singh Chail India. 

Baca Juga: Sedih, Ratu Elizabeth Curhat ke Dunia Soal Perayaan Natal Tahun Ini

"Saya minta maaf. Saya minta maaf atas apa yang telah saya lakukan dan apa yang akan saya lakukan. Saya akan berusaha membunuh Elizabeth, Ratu Keluarga Kerajaan," kata pria bertopeng itu dalam video.

Dilansir dari The Sun, Selasa (28/12/2021) yang memperoleh video tersebut, pria itu  ingin menuntut balas atas pembantaian Jallianwala Bagh 1919.

"Ini adalah pembalasan bagi mereka yang tewas dalam pembantaian Jallianwala Bagh 1919. Ini juga balas dendam bagi mereka yang terbunuh, dihina dan didiskriminasi karena ras mereka.," katanya.

Pembantaian itu terjadi di Jallianwala Bagh di Amritsar selama festival Baisakhi pada bulan April 1919.

Kala itu Tentara India Britania di bawah komando Kolonel Reginald Dyer menembaki kerumunan yang mengadakan demonstrasi pro-kemerdekaan.

Dalam klip video yang diposting di situs The Sun, sosok bertopeng seperti film 'Star Wars' memegang senjata hitam mengkilap dan berbicara dengan suara yang menyimpang.

Video itu dikirimkan pria itu ke pengikut di Snapchat, 24 menit  sebelum petugas keamanan bersenjata menangkapnya di dekat Windsor Castle.

Bangunan tersebut menjadi apartemen pribadi Ratu yang berusia 95 tahun itu.

Polisi Metropolitan mengatakan bahwa dia dijerat i berdasarkan Undang-Undang Kesehatan Mental Inggris setelah penilaian kesehatan mental dan tetap "dalam perawatan profesional medis".

Juru bicara kepolisian menolak mengomentari identitas orang dalam video tersebut.

Istana Buckingham juga menolak berkomentar, lapor BBC.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: