Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Apa Itu Mixed Reality?

Apa Itu Mixed Reality? Kredit Foto: Unsplash
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dari semua aspek extended reality yang tersedia, mixed reality atau MR sering kali menjadi teknologi yang belum terlalu dipahami publik. Selama bertahun-tahun, orang yang tertarik dengan masa depan teknologi digital telah melihat "MR" sebagai semacam perpanjangan dari augmented reality. Namun kenyataannya, ada lebih banyak peluang bagi MR untuk dapat berkembang pesat.

Menurut Global Newswire, pasar Augmented Reality dan Mixed Reality akan tumbuh secara drastis dalam beberapa tahun ke depan. Pada tahun 2020, pasar ini memiliki nilai sekitar US$376,1 juta. Pada tahun 2021, nilai ini akan meningkat menjadi sekitar US$3,915,6 juta.

Baca Juga: Apa Itu Data Governance?

Meskipun perkembangan mixed reality sedikit lebih lambat daripada virtual reality dan augmented reality, para pemimpin pasar seperti Microsoft mulai memperkenalkannya kepada dunia seperti apa masa depan MR sebenarnya.

Simak penjelasan tentang apa itu mixed reality.

Mengenal Apa Itu Mixed Reality

Bayangkan jika Anda sedang duduk di sebuah ruangan di kantor, Anda dapat melihat semua benda fisik di sekitar Anda seperti meja dan kursi, tetapi Anda juga dapat berinteraksi dengan konten digital, seperti dokumen bersama yang diperbarui secara real-time ke cloud, atau prototype yang dapat Anda coba menggunakan digital interface. Itu pada dasarnya merupakan mixed reality.

Meskipun ini mungkin terdengar mirip dengan augmented reality, di mana informasi tambahan dapat diimplementasikan ke dalam ruang fisik, teknologi MR sedikit lebih maju. Dalam mixed reality, dunia fisik dan virtual akan bergabung dan saling berinteraksi. MR pada dasarnya mengaburkan garis dari yang nyata yang tidak nyata.

Microsoft mungkin adalah salah satu perusahaan yang paling efektif dalam mendefinisikan MR saat ini. Menurut mereka, ini adalah "gelombang komputasi berikutnya yang diikuti oleh smartphone, PC, dan mainframe". Dengan adanya mixed reality, pengguna dapat mengakses interaksi naluriah, perasaan organik dengan teknologi digital di dunia virtual.

Mirip dengan augmented reality, pengalaman dalam mixed reality tersedia melalui berbagai alat, termasuk headset seperti HoloLens, dan HoloLens 2, atau headset Magic Leap. Sementara itu, Augmented Reality lebih bergantung pada penggunaan smartphone dan kamera mereka.

Teknologi Mixed Reality meliputi:

  1. Pemahaman atas lingkungan: Kemampuan untuk memetakan ruang dan menempatkan informasi ke dalam ruang tersebut dengan cara menggabungkan konten dunia maya dan dunia nyata;
  2. Pemahaman atas manusia: Teknologi yang diaktifkan oleh sensor dan kamera, dan mampu melacak gerakan, ucapan, atau masukan dari pengguna manusia;
  3. Suara spasial: Pengalaman audio 360 derajat yang dirancang untuk membuat pengalaman digital terasa lebih mendalam dan realistis;
  4. Lokasi dan pemosisian: Kemampuan teknologi XR untuk memahami posisinya sendiri dan posisi pengguna pada saat tertentu;
  5. Aset 3D: Konten tiga dimensi sepenuhnya yang dapat diakses di dunia nyata. Sering kali, aset ini disebut sebagai "hologram".

Bagaimana Cara Kerja Mixed Reality?

Seperti disebutkan di atas, fungsi dari mixed reality sangat mirip dengan augmented reality. Cara kita menggunakan mixed reality saat ini makin berkembang berkat pengembangan alat dan sistem cerdas yang memungkinkan interaksi yang lebih baik antara komputer, manusia, dan benda.

Mixed reality sangat bergantung pada hubungan yang berkembang antara manusia dan mesin. Untuk dapat bekerja secara efektif, MR harus dapat memahami berbagai tindakan seseorang di ruang tertentu, serta lanskap di sekitarnya.

Mixed reality menggunakan serangkaian kamera, sensor, dan sering kali teknologi yang disempurnakan dengan AI untuk memproses data tentang suatu ruang dan menggunakan informasi itu untuk menciptakan pengalaman yang disempurnakan secara digital.

Misalnya, ketika pengguna memakai satu set kacamata mixed reality, kamera dan sensor di kacamata itu terhubung ke program software yang mengumpulkan sebanyak mungkin informasi tentang lingkungan sekitar, yang pada dasarnya menciptakan peta virtual dunia nyata.

Dengan menggunakan peta tersebut, teknologi MR dapat menambahkan gambar dan konten holografik ke dunia melalui penggunaan proyeksi gambar.

Untuk dapat bekerja secara efektif, MR harus dapat melacak:

  • Permukaan dan batas objek (melalui pemahaman pemandangan dan pemetaan spasial);
  • Posisi dan gerakan tubuh seseorang;
  • Objek dan lokasi fisik;
  • Pencahayaan dan suara sekitar (untuk menambah realisme).

Pemrosesan komputer di cloud, penginderaan input canggih, dan persepsi lingkungan memungkinkan MR berhasil menggabungkan dunia nyata dan virtual dengan cara yang melampaui dasar-dasar teknologi augmented reality.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Patrick Trusto Jati Wibowo
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: