Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

PNM Dongkrak Produktivitas UMKM dengan Melibatkan Ibu-Ibu

PNM Dongkrak Produktivitas UMKM dengan Melibatkan Ibu-Ibu Kredit Foto: Vicky Fadil

13. Apa keistimewaan atau keunggulan dengan dijadikan Holding Ultra Mikro (UMi) bagi PNM?

Paling tidak saat ini kami tidak sendirian. Kalau dibebankan ke kami jadi target kami bertiga, orang kelompok nasabah saling tolong apalagi keanggotaan dalam holding. Paling tidak ada sharing infrastruktur dan dana untuk dapat mengakselerasi agar memenuhi target. Selanjutnya, secara strategi nasional ada konsolidasi data pelaku usaha.

Kalau datanya sudah terkonsolidasi akan didapatkan program yang tepat sasaran dan tepat guna. Program itu kan harus sesuai dengan sasaran yang mau disasar. Mungkin sasarannya tepat, tapi create-nya tidak tepat. Kalau informasi tercukup dari PNM, Pegadaian dan BRI dalam holding ini kemungkinan sempurnanya sebuah program bisa dipertanggungjawabkan.

Baca Juga: Usai Tanggalkan Status Perseoran, PNM Resmi Jadi Anak Usaha BRI

14. Terkait rencana holding UMi, Menteri BUMN menyampaikan kepada holding agar menurunkan bunga, berapa persen penurunan bunga di Mekaar?

Presiden mengingatkan kalau beri lebih murah jadi lebih baik. Itu yang masih kami formulasikan. Banyak faktor yang bisa menurunkan biaya kami. Pertama, infrastruktur yang bisa sharing antara anggota holding itu yang bisa membuat efisiensi proses. Kedua, sumber dana dari holding yang saat ini cukup besar kemampuan dananya dibandingkan masih sendiri.

Saya sudah tidak pusing-pusing lagi membuat permohonan kepada perbankan atau lembaga kreditur lain. Biaya cost of mind ini bisa disesuaikan dengan mengonsolidasikan holding ini. Kemarin janji kami proposal holding penurunan sebesar 3,5 persen, kalau saya optimis bisa lebih dari itu. Apalagi kalau nanti ada subsidi bunga buat nasabah karena selama ini yang mendapatkan subsidi bunga adalah UMKM yang sudah terima KUR.

Bedanya, kami kenapa tidak bisa 6 persen karena kami tidak dapat subsidi bunga karena bebannya di kami semua. Kalau bisa ada afirmatifnya dari pemerintah selain kepada penggerak UMKM yang sudah ada juga diperuntukan kepada calon penggerak UMKM lokal yang sedang kami dampingi. Sebenarnya, sama dengan KUR kalau 6 persen tambah subsidinya 11,5 persen jadi 17 persen. Kan subsidi KUR itu 11,5 persen dan dibebankan ke nasabah 6 persen, tapi dibayarkan negara jadi lebih murah.

15. Apa pesan yang ingin Anda sampaikan kepada nasabah dan calon nasabah PNM di masa pandemi ini?

Harapannya, jumlah nasabah Mekaar yang sudah 10,8 juta bisa menjadi movement bahwa di sela-sela kehidupan mengurus keluarga dia bisa produktif dan banyak contoh secara empirik dari nasabah kami yang sudah tumbuh besar. Kalau ini terbentuk ya tingkat produktivitas manusia Indonesia bisa tumbuh.

Termasuk semangat enterpreneur itu akan tumbuh karena anaknya dari kecil melihat ibunya punya usaha akan menginspirasi anaknya. Baru-baru ini malah anak-anak ingin menjadi Youtuber. Di masyarakat, kalau sekolah lulus sarjana kalau tidak jadi karyawan bank jadi PNS. Kalau produktivitas ibu-ibu ini menjadi movement bisa menjadi keluarga produktif. Dari rumah sudah terdidik semangat wirausaha.

16. Capaian yang diperoleh PNM saat ini sudah melampaui Grameen Bank di Bangladesh terkait pembiayaan kepada masyarakat. Apa perbedaanya?

Pak Presiden Jokowi itu yang bicara pada 26 Agustus 2020. Jumlah nasabahnya yang dilampauinya karena Grameen Bank itu mulai 1983 sekarang total nasabahnya 9,1 juta. Namun, kelompok yang ultra mikro seperti Mekaar itu 6 jutaan. Sekarang kami 10,8 juta sudah terlampaui itu padahal dalam waktu 4 tahun. Saya angkat itu tidak terlalu antusias, walau Pak Presiden sudah menyampaikan di G20 berarti pesannya orang miskin di Indonesia banyak.

Itu dari jumlah dari nasabah hanya bedanya kami lebih mandiri dari Grameen yang sama-sama dari BUMN, dia banyak dukungan dari pemerintah maupun lembaga internasional. Namun, kami juga terinspirasi dari Grameen Bank. Inspirasi awal mereka juga dari Indonesia yang belajar dari Jawa Timur Koperasi Setia Budi Malang dan dan Koperasi Setia Bakti Wanita Surabaya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bethriq Kindy Arrazy
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: