Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Refly Harun Bilang Omongan Mahfud MD Soal FPI Ngawur, Ruhut: Doktor Kok Rabun, Gegara Dipecat ya?

Refly Harun Bilang Omongan Mahfud MD Soal FPI Ngawur, Ruhut: Doktor Kok Rabun, Gegara Dipecat ya? Kredit Foto: Twitter/Ruhut Sitompul
Warta Ekonomi, Jakarta -

Politisi PDI Perjuangan Ruhut Sitompul menyentil  pakar hukum tata  negara  Refly Harun yang mengatakan pernyataan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD terkait pembubaran Front Pembela Islam (FPI) ngawur. Dimana Refly Harun menanyakan bukti kekerasan yang pernah dilakukan FPI. 

Ruhut meminta Refly Harun untuk tidak melihat masalah pembubaran ormas  pimpinan Rizieq Shihab itu dengan kacamata kuda. Dia lantas  menyebut Refly Harun rabun dengan masalah pembubaran FPI lantaran sakit hati dengan pemerintahan Jokowi karena didep dari Komut BUMN. 

Baca Juga: Orang Demokrat Pedes Banget Nimpalin Ruhut Bekas Demokrat: "Pakai Teknik Baru dalam Menjilat"

“Hey RH jangan kau pakai kaca mata kuda menanyakan kekerasan mana ha ha ha. Doktor kok rabun karena dipecat beberapa kali dari Komut BUMN yang gatot gagal total ka’cian deh,” kata Ruhut di akun twitter pribadinya Selasa (28/12/2021).

Diberitakan sebelumnya, Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun menilai pernyataan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD terkait pembubaran Front Pembela Islam (FPI) sangat ngawur sebab pembubaran ormas pimpinan Rizieq Shihab itu disebut karena mereka melakukan kekerasan.  

"Kalau melakukan kekerasan, kekerasan mana yang kemudian membuat dia harus dibubarkan, yang dibuktikan dalam proses peradilan misalnya. Atau paling tidak ditunjuk kekerasan mana," kata Refly Harun  dalam sebuah  video yang tayang di kanal YouTube Refly Harun dikutip Selasa (28/12/2021). 

Refly Harun menegaskan, pernyataan Mahfud MD itu sama sekali tidak berdasar, sebab sampai sekarang pemerintah bahkan tak bisa menunjukkan bukti kekerasan yang dilakukan FPI.  Dia lantas  mengatakan, pembubaran ormas ini karena didasari pada ketidaksukaan pemerintah saja. 

"Kan ini tidak terbukti semua, tidak ada semua. Yang jelas ada perasaan tidak suka dan ada eskalasi tergelombang karena kepulangan HRS,: tuturnya.

Selain atas dasar ketidak sukaan pada ormas yang bermarkas di Petamburan, Jakarta Pusat, itu Refly Harun mengatakan, pembubaran juga dilakukan  pemerintah untuk membendung pergerakan dari kelompok ini atas terbunuhnya enam laskar FPI. 

“Setelah itu ada masalah terbunuhnya 6 laskar FPI, dan diikuti dengan pembubaran FPI. Jadi, bisa jadi pembubaran itu untuk mencegah eskalasi karena peristiwa pembunuhan dan penangkapan Habib Rizieq. Itu mungkin, itu analisisnya," tuturnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: