Wasekjen PA 212, Novel Bamukmin menuduh Ketua Umum PBNU terpilih, Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya memiliki kedekatan dengan Israel. Novel menyebut, Gus Yahya pernah mengunjungi Israel, yang padahal wilayah itu adalah musuh Islam.
“Ada kedekatannya dengan Israel yang mana (Gus Yahya) sempat berkunjung ke Israel. Padahal Israel adalah musuh Islam,” kata Novel Bamukmin.
Baca Juga: Nahloh, Novel Bamukmin Sebut Tahun 2021 Buruk dan Rapor Merah Bagi Indonesia, Ternyata karena...
Hal itu, sambungnya, sempat menuai keprihatinan dari kelompok yang ada di Palestina, termasuk Hamas dan Fatah, serta dari sejumlah ulama di Indonesia.
Kemudian, Novel Bamukmin mengatakan, Gus Yahya memiliki pemikiran yang tidak jauh berbeda dengan adiknya yang merupakan Menteri Agama, Gus Yaqut.
"Adapun Yahya Staquf ini adalah kakak dari Yaqut yang jadi Menag. Sepengetahuan saya sama aja keduanya,” tambah Novel.
Lebih jauh, Novel Bamukmin bahkan mengatakan baik Gus Yahya maupun Gus Yaqut kerap membuat gaduh dengan pernyataan-pernyataannya. Selain itu, Novel juga menganggap bahwa kakak-adik itu memiliki paham-paham yang bertentangan dengan Islam.
“Yaqut dan Yahya ini sudah membuat gaduh umat Islam dengan statement-nya, dengan paham-pahamnya bertentangan dengan Islam,” pungkas Novel Bamukmin.
Sebelumnya, Novel Bamukmin juga mengomentari terpilihnya Gus Yahya jadi Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Kata dia, NU telah membuat kesalahan dengan memenangkan Gus Yahya pada Muktamar NU ke-34. Bahkan, kata dia, penetapan tersebut membuat organisasi Islam itu mengalami krisis kepemimpinan.
“Inalillahi wa innailihi rajiun, NU telah mendapat musibah yang besar, yaitu krisis kepemimpinan karena yang menjadi Ketum PBNU saat ini bisa dirasakan,” ujar Novel.
Bukan hanya itu, Novel menilai, sosok Gus Yahya sangat jauh dari nilai-nilai Islam yang rahmatan lil alamin dan sangat berbahaya untuk keutuhan umat Islam di Indonesia.
“Karena (Gus Yahya) sangat kental dengan sarat paham sepilisnya yang sesat mengatasnamakan agama dan otomatis mengatasnamakan NU,” terangnya.
Novel lalu menambahkan bahwa sebenarnya ada banyak kiyai di NU yang pemahaman agamanya lebih baik dari Gus Yahya, serta lebih lurus dan istiqamah. Namun mereka tidak terlalu terkenal karena namanya kalah dengan kekuatan politik dan uang yang dimainkan oknum organisasi .
Baca Juga: Giring DO dari Kampus Jadi Ramai, PSI Langsung Pasang Badan dan Bilang Begini
“Ormas Islam (NU) ini dalam menentukan pimpinan diduga kuat bermain dengan sogok-menyogok dan diduga melibatkan aseng dan asing kafir,” tuturnya.
Novel memprediksi, terpilihnya Gus Yahya sebagai Ketum NU berikutnya membuat situasi Indonesia makin gaduh dan terpecah di masa depan. Itulah mengapa, dia meminta umat Islam di Tanah Air untuk tak terjebak pada kepemimpinan yang dirasa sesat dan menyesatkan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Adrial Akbar