Buka Showroom Tesla di Daerah Muslim Uyghur, Elon Musk Dikritik Habis-habisan: Tercela!
Pembuat mobil listrik, Tesla telah dikritik di AS setelah membuka showroom di wilayah Xinjiang yang kontroversial di China. Baru-baru ini, perusahaan yang dipimpin oleh miliarder Elon Musk membuka showroom di kota Urumqi pada malam tahun baru. Namun, langkah itu disambut baik oleh beberapa orang di China.
Melansir BBC International di Jakarta, Selasa (4/1/22) sebagaimana diketahui, China telah dituduh melakukan perbudakan dan genosida terhadap kelompok minoritas Uyghur di wilayah barat yang kaya sumber daya negara itu.
Baca Juga: Aduh Ngeri! Elon Musk Prediksi Ancaman Resesi Ekonomi di Tahun 2022
Senator Republik Marco Rubio, yang mensponsori RUU terbaru berbicara tentang keputusan Tesla dan mengharuskan perusahaan untuk membuktikan bahwa barang yang diimpor dari Xinjiang tidak diproduksi dengan kerja paksa.
Sementara itu, presiden badan industri Alliance of American Manufacturing Scott Paul, mengatakan bahwa tindakan Tesla sangat tercela.
"Saya akan terus terang: Setiap perusahaan yang melakukan bisnis di Xinjiang terlibat dalam genosida budaya yang terjadi di sana. Tetapi tindakan Tesla sangat tercela."
Namun, pembukaan showroom baru Tesla disambut luas oleh pengguna platform media sosial Weibo seperti Twitter di China.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: