Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Memanas! Presiden Kazakhstan Nyatakan Status Keadaan Darurat Negaranya, Ada Apa?

Memanas! Presiden Kazakhstan Nyatakan Status Keadaan Darurat Negaranya, Ada Apa? Kredit Foto: Reuters/Mukhtar Kholdorbekov
Warta Ekonomi, Almaty -

Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev menetapkan status keadaan darurat selama 2 pekan di kota Almaty dan di provinsi Mangistau pada Rabu (5/1/2022) pagi. Pasalnya, 2 wilayah tersebut dilanda aksi protes yang berubah menjadi kerusuhan.

Kebijakan ini pun mencakup pembatasan pergerakan jam 11 malam hingga jam 7 pagi dan larangan pertemuan massal, menurut dokumen yang diterbitkan di laman presiden.

Kazakhstan Membara, Demonstran Ngamuk usai Harga BBM Meroket di Negeri Kaya Minyak

"Seruan untuk menyerang kantor pemerintah dan militer sungguh melanggar hukum. Pemerintah tak akan jatuh, tetapi kami ingin saling percaya dan dialog, alih-alih konflik," ucap Tokayev dalam video pidatonya beberapa jam sebelumnya, dilansir dari Reuters.

Meroketnya harga BBM pada awal tahun memicu demonstrasi yang diikuti ribuan orang pada Minggu (2/1) di kota Zhanaozen, pusat minyak. Kota tersebut pernah menjadi lokasi bentrokan mematikan antara demonstran dan polisi 1 dekade lalu.

Demonstrasi lantas meluas ke provinsi Mangistau dan Kazakhstan barat, termasuk pusat provinsi Aktau dan kamp pekerja subkontraktor produsen minyak terbesar di Kazakhstan, Tengizchevroil.

Sementara itu, di Almaty, polisi tampak menguasai alun-alun utama setelah menggunakan gas air mata dan granat kejut untuk menghentikan ratusan demonstran menyerbu kantor wali kota. Meski begitu, ledakan terus terdengar selama berjam-jam di jalanan dan di bagian lain kota.

Dari video yang beredar di dunia maya, tampak mobil polisi dibakar di kota serta kendaraan lapis baja melintasi salah satu ruas jalan utama.

Kazakhstan Membara, Demonstran Ngamuk usai Harga BBM Meroket di Negeri Kaya Minyak - Foto 1

Setelah aksi protes massa meletus di Almaty, pemerintah negara kaya minyak itu mengumumkan pada Selasa (4/1) malam bahwa mereka memulihkan batas harga pada bahan bakar gas cair.

Batas harga tersebut dikembalikan menjadi 50 tenge (Rp1.651,92) per liter atau kurang dari setengah harga pasar. Tak pelak, banyak warga memodifikasi mobil mereka menjadi berbahan bakar LPG yang harganya jadi lebih murah daripada bensin.

Demonstrasi merupakan aktivitas ilegal di Kazakhstan, kecuali penyelenggara telah mengajukan pemberitahuan sebelumnya. Sementara itu, Tokayev tak punya oposisi di parlemen.

Menurut pernyataannya di Twitter pada Selasa (4/1), ia berjanji akan mengadakan rapat pemerintah untuk membahas tuntutan para demonstran. Penerus Nursultan Nazarbayev ini pun mendesak para demonstran untuk mengendalikan diri. 

Kazakhstan Membara, Demonstran Ngamuk usai Harga BBM Meroket di Negeri Kaya Minyak - Foto 2

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: