Pakar Blak-blakan Tanggapi Ulah Ferdinand di Twitter: Tidak Pantas Dilontarkan, Kecuali...
Cicitan mengandung SARA yang dilontarkan pegiat media sosial, Ferdinand Hutahean, dinilai salah satu strategi politik untuk memecah belah elemen bangsa. Karena itu, aparat diminta bersikap tegas terkait semua pernyataan SARA yang dibuat secara sengaja untuk memecah belah kerukunan bangsa.
Hal ini disampaikan pakar komunikasi politik Universitas Paramadina Ummaimah Wahid terkait viralnya #TangkapFerdinand atas reaksi cicitan SARA-nya di Twitter, Selasa (4/1) lalu. "Pernyataan Ferdinand sungguh tidak pantas dilontarkan dalam situasi apa pun. Kecuali itu menjadi salah satu strategi politik memecah belah," kata Ummaimah kepada wartawan, Rabu (5/1).
Menurut dia, saat ini pemerintah bersama masyarakat sedang berjibaku menghadapi pandemi dan dampak ekonomi akibat pandemi tersebut. Karena itu, sudah seharusnya aparat menjaga situasi yang kondusif agar masyarakat tidak lagi semakin dirugikan dengan kegaduhan politik yang bernuansa SARA. Maka, menurut dia, aparat juga perlu bertindak untuk kasus Ferdinand ini.
"Situasi yang kondusif semestinya dijaga, apalagi dalam situasi pandemi," ujarnya.
Baca Juga: Pecah!!! Novel Bamukmin Blak-blakan Sebut Ulah Ferdinand Lebih dari Ahok: Harus Segera Ditahan!
Dosen komunikasi Universitas Budi Luhur ini juga mengingatkan, pernyataan Ferdinand tersebut bagi kalangan tertentu mungkin hakikatnya bisa dipahami. Namun, ia juga mengatakan pemahaman masyarakat yang tingkat literasinya masih beragam sangat mudah terprovokasi karena perkataan-perkataan SARA yang sangat sensitif bagi sebagian umat beragama.
"Jadi, janganlah menggunakan pernyataan pernyataan yang sensitif, apalagi ketika pernyataan tersebut disampaikan oleh politisi. Maka makna politik juga terbaca di dalamnya," katanya mengingatkan.
Padahal Ferdinand sendiri dalam berbagai cicitannya sudah menegaskan alergi dengan menggunakan konten politik SARA. "Lha, kok malah mempraktikkan politik SARA," ujarnya.
Jika ada perbedaan, sepatutnya dialog diutamakan sebagaimana pernyatan Ferdinand sendiri. Jadi, sebaiknya pernyataan politisi tidak justru menimbulkan kegaduhan, kecuali memang itu tujuannya. Ferdinand harus minta maaf dan harus menjadi pihak yang konsisten antara sikap dan pernyataan. "Jangan sampai pernyataan itu juga menjadi sumber kegaduhan nasional," ujar Ummaimah.
Sebelumnya, Ferdinand mengakui, kalau statusnya di Twitter @FerdinandHaean3 tersebut sedang ramai dibahas banyak orang. Dia pun merasa perlu memberikan klarifikasi mengapa sampai membuat cicitan seperti itu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto
Tag Terkait: