Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cuitan Ferdinand, Ujian bagi Kapolri Listyo Sigit: Umat Islam Menuntut...

Cuitan Ferdinand, Ujian bagi Kapolri Listyo Sigit: Umat Islam Menuntut... Kredit Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Warta Ekonomi, Jakarta -

Cuitan eks politisi Demokrat Ferdinand Hutahaean yang menulis 'Kasihan sekali Allahmu ternyata lemah' diduga menyinggung umat Islam. Kasus Ferdinand ini dianggap akan jadi ujian Polri di bawah pimpinan Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Direktur The Community Of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya menyampaikan, cuitan Ferdinand sebagai sikap verbal yang diduga dilakukan secara sengaja. Menurutnya, hal itu diketahui dari klarifikasi pegiat media sosial tersebut.

Baca Juga: Telak! Ketua Pemuda Muhammadiyah Ikut Komentari Cuitan Ferdinand, Diminta Jangan Lemah Akal

"Cuitan FH (Ferdinand Hutaheaen) tidak muncul di ruang kosong, tapi muncul dalam sebuah konteks tertentu, sikon tertentu bahkan dorongan dari motif tertentu. Karena itu, bukan ocehan dari orang yang dianggap gila," kata Harits, dalam keterangannya, dikutip Kamis (6/1/2022).

Dia menyinggung jika merujuk cuitan Ferdinand di akun sosmednya, kerap kali yang bersangkutan mengagitasi perdebatan karena masuk di ranah SARA. Pun, cuitan kali ini secara eksplisit maupun implisit dianggapnya sudah menyinggung keyakinan agama lain khususnya umat Islam.

"Saya menilai cuitan FH layaknya kotoran busuk yang diumbar di ruang publik. Dan akhirnya menjadi ujian terhadap semua pihak," sebut Harits.

Harits kemudian merincikan ujian semua pihak itu, yaitu terkait aspek kehidupan berbangsa dan bernegara yang selalu diharapkan semua anak bangsa berdamai, harmoni dalam keberagaman. Bagi dia, dengan cuitan Ferdinand ini membuat sikap saling menghormati jadi tidak terkoyak.

Selanjutnya, ujian terhadap umat beragama. Ia menyoroti cuitan Ferdinand menodai sikap toleransi dan saling menghormati antarpemeluk beragama. "Entah ini berangkat dari kebodohan atau phobia-nya FH terhadap umat beragama di luar dirinya atau bahkan kesengajaan FH untuk memprovokasi gejolak sosial," tuturnya.

Pun, ia menambahkan secara khusus ini ujian bagi umat Islam yang merasa tersinggung dengan cuitan Ferdinand. Lalu, tak kalah penting ini ujian untuk aparat penegak hukum, yaitu Polri. "Polri di bawah komandan Pak Sigit kali ini betul-betul diuji untuk membuktikan visi presisinya. Umat Islam menuntut prinsip equity di hadapan hukum," lanjut Harits.

"Umat Islam terlalu banyak fakta yang bisa dijadikan sebagai basis komparasi untuk menakar apakah Polri betul-betul penegak hukum yang bisa diharapkan untuk menciptakan keadilan bagi semua pihak," jelasnya.

Menurutnya, umat Islam menunggu sikap profesional dan adil dari Polri. Jika tak ada penanganan serius, publik akan memicu sikap distrush terhadap polisi. Dia bilang bila Polri tak merespons, akan menambah deretan panjang faktor pemicu sikap kepercayaan publik jadi rendah terhadap institusi Polri.

"Terkait cuitan FH sudah jelas ada bukti: 1. pengakuan dari FH; 2. Screenshot; 3. Saksi; 4. Keterangan ahli hukum dan ahli analisa bahasa. Bahkan, sudah ada beberapa pihak yang melaporkan FH ke pihak polisi," tuturnya.

Sebelumnya, cuitannya yang kontroversi membuat Ferdinand dihujat banyak pihak. Tagar #TangkapFerdinand sempat trending topic di Twitter. Terkait cuitan 'Kasihan sekali Allahmu ternyata lemah', Ferdinand menyampaikan permohonan maafnya.

"Di dalam video klarifikasi saya sudah saya jelaskan bahwa tidak ada tujuan untuk menyasar kelompok tertentu, agama tertentu, atau orang tertentu," kata Ferdinand kepada VIVA, Rabu, 5 Januari 2022.

Dia berdalih cuitan itu sebagai bentuk dialog imajiner dirinya sendiri. Ia kembali mengutarakan permohonan maaf jika ada pihak yang merasa terganggu dengan cuitannya. "Saya juga telah menyatakan kalau ada yang tersinggung, merasa terganggu dengan cuitan saya, ya saya minta maaf. Jadi, saya memang sudah menyampaikan permintaan maaf sebelum orang menyuruh saya minta maaf. Saya sudah minta maaf ya," tutur Ferdinand.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: