Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Presiden Kassym-Jomart Tokayev Bilang Kerusuhan di Kazakhstan Adalah Upaya Kudeta

Presiden Kassym-Jomart Tokayev Bilang Kerusuhan di Kazakhstan Adalah Upaya Kudeta Kredit Foto: AP Photo/Yan Blagov
Warta Ekonomi, Almaty -

Presiden Kazakhstan Kassym Jomart Tokayev menegaskan bahwa kerusuhan yang terjadi di negara itu pekan lalu adalah upaya sebuah kudeta. Namun, Tokayev tak menyebutkan siapa pihak yang ingin mengudetanya.

"Militan bersenjata menunggu bergabung dengan pemberontak. Tujuannya jelas, membangkang dari konstitusi, menghancurkan institusi pemerintah, ini adalah upaya kudeta," jelasnya, Senin (10/1/2022) seperti dilansir laman BBC.

Baca Juga: Putin Endus Asing Ikut Campur Tangan dalam Kerusuhan Kazakhstan

Kepada pemimpin aliansi militer, Tokayev mengungkapkan, aksi upaya kudeta ini dilakukan secara terkomando. Upaya perburuan terhadap teroris, kata dia, akan terus berlanjut.

"Kazakhstan akan segera membuktikan apa yang sebenarnya terjadi ke komunitas internasional," katanya.

Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin menduga terdapat campur tangan asing dalam pecahnya kerusuhan di Kazakhstan.

Setidaknya 164 orang sudah dilaporkan tewas selama gelombang demonstrasi menentang kenaikan harga bahan bakar gas cair tersebut dimulai pada 2 Januari lalu.

“Peristiwa di Kazakhstan bukanlah yang pertama dan jauh dari upaya terakhir untuk mencampuri urusan dalam negeri kita dari luar,” kata Putin saat berbicara dalam konferensi video negara anggota Collective Security Treaty Organisation (CSTO), sebuah aliansi keamanan yang dipimpin Rusia, Senin (10/01/2022), dikutip laman the Guardian.

Selain Rusia dan Kazakhstan, CSTO turut beranggotakan Belarusia, Kirgistan, Armenia, dan Tajikistan. CSTO mengerahkan sekitar 2.500 pasukan ke Kazakhstan untuk membantu pemerintah negara tersebut menangani gelombang demonstrasi. 

"Langkah-langkah yang diambil oleh CSTO memperjelas bahwa kami tidak akan membiarkan siapa pun mengacaukan situasi di rumah kami dan menerapkan apa yang disebut skenario revolusi warna," kata Putin.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: