Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tetangga Indonesia Terlihat Sudah Parah, Mohon Jangan Dianggap Remeh!

Tetangga Indonesia Terlihat Sudah Parah, Mohon Jangan Dianggap Remeh! Pelancong dan anggota awak pesawat tiba di terminal internasional di Bandara Sydney, ketika negara-negara bereaksi terhadap varian baru coronavirus Omicron di tengah pandemi penyakit coronavirus (COVID-19), di Sydney, Australia, 30 November 2021. | Kredit Foto: Reuters/Loren Elliott
Warta Ekonomi, Sydney -

Fakta ini mohon jangan dianggap remeh. Tetangga Indonesia kondisinya terlihat sudah parah. Indonesia mohon siap-siap.

Kondisi parah itu terlihat dari ledakan kasus covid-19 di negeri tetangga. Ledakan kasusnya bertambah hingga 4000%. 

Baca Juga: Petenis Novak Djokovic Bisa Masuk Australia Tanpa Harus Divaksinasi, Apa Alasannya?

Kondisi parah itu tercatat di Australia. Negeri Kangguru itu terlihat gontai. Pandemi covid-19 yang mengganas membuat Australia kewalahan.

Mengutip data milik Our World in Data dan Wikipedia, pada 9 Januari, Australia melaporkan 73.059 kasus infeksi harian baru.

Pada Senin (10/1/2022), Negeri Kanguru itu untuk pertama kalinya menembus 1,03 juta angka infeksi kumulatif.

Sementara itu, ledakan ini sendiri membuat beberapa fasilitas kesehatan negara di Selatan Bumi itu mulai kewalahan.

Reuters melaporkan bahwa hal ini diperparah akibat aturan isolasi bagi warga yang terkena kontak erat.

Untuk mempercepat vaksinasi, negara dengan 30 juta penduduk itu akan mulai menawarkan dosis vaksin Pfizer untuk 2,3 juta anak berusia lima hingga 11 tahun.

Sejauh ini sendiri, cakupan vaksinasi Australia telah menjangkau 92% penduduk berusia 16 tahun ke atas.

"Ada cukup vaksin dan ada cukup titik distribusi, ini hanya tentang sedikit kesabaran," ujar kepala satuan tugas vaksinasi, Letnan Jenderal John Frewen, kepada Australian Broadcasting Corp, Senin (10/1/2022).

Kenaikan ini sendiri didorong tren infeksi yang meledak dalam tiga minggu terakhir sejak pertengahan Desember lalu.

Ini kenaikan sebanyak hampir 4.000% atau 40 kali lipat bila dibandingkan dengan 14 Desember lalu. Kala itu, kasus infeksi harian Australia masih berada di angka 2 ribu kasus.

Secara geografis, kenaikan dimotori dua negara bagian terpadat yakni New South Wales dan juga Victoria.

Pada Senin, kedua negara bagian itu melaporkan 55 ribu kasus baru secara gabungan.

Untuk menghambat laju infeksi, Australia kembali memberlakukan aturan ketat perbatasan.

Salah satu yang menjadi korban dari peraturan ini adalah bintang tenis Novak Djokovic yang ditolak visanya akibat status vaksinasi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: