Rakyat Bisa Lihat dan Menilai, Kapolri Tak Pernah Lelah Lawan Pandemi COVID-19
Akhir Tahun 2021, ditutup Polri dengan sederet pujian. Kapolri Jendral Pol. Listyo Sigit Prabaowo turut dipuji kinerjanya oleh Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas).
Kompolnas melalui Ketua Harian, Benny Mamoto memuji kinerja Kapolri di tengah melaksanakan tugas rutin yang dinilai cukup berat dan juga dalam menjalankan tugas tambahan dalam penanganan pandemi covid-19.
"Polri di bawah Kepemimpinan Listyo melakukan dengan baik dalam menangani pandemi covid-19 dan juga melaksanakan tugas rutinitas melayani masyarakat," ungkap Benny Mamoto, hari ini.
Kendati demikian, pujian yang dilontarkan Benny Mamoto itu tidak serta merta membuat Kapolri tersanjung dan berpuas diri. Sebaliknya, Kapolri semakin meningkatkan kinerja melawan pandemi COVID-19.
Hal ini bisa dilihat dengan kinerja Kapolri dan Jajaran pada awal 2022. Kapolri melanjutkan program Serbuan Vaksinasi TNI-Polri yang merupakan upaya untuk mendukung proses penanggulangan pandemi COVID-19.
Segment vaksinasi pun diperluas ke kelompok anak-anak, sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintahan melalui Kemenkes. Kapolri tidak lelah dan henti-hentinya berupaya untuk bertarung melawan pandemi COVID-19.
Kapolri juga tidak henti-hentinya mengajak masyarakat untuk mengikuti vaksinasi, sebagai ikhtiar melawan pandemi COVID-19. Serta tetap melindungi diri dengan menggunakan masker, menjaga jarak atau mengikuti protokol kesehatan (Prokes) pencegahan pandemi COVID-19.
Upaya terus dilakukan untuk mencapai targetan vaksinasi. Seperti yang dilakukan di Provinsi Lampung. Ditargetkan 37.905 orang/perhari tervaksinasi di Lampung.
Untuk mencapai targetan tersebut, dikerahkan 148 personil Polri, didukung 1.387 relawan tenaga kesehatan (Nakes).
Dari data yang didapat, sebayak 1.364.928 orang belum tervaksinasi. 79,46 persen telah divaksinasi dosis peratama (1), dan 48,32 persen telah tervaksinasi dosis kedua (2). Polri di bawah Komando Bapak Kapolri, terus berkomitmen melakukan serbuan vaksinasi sebagai upaya melawan pandemi COVID-19.
Sementara itu, pantauan dilapangan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meninjau kegiatan percepatan akselerasi vaksinasi serentak seluruh Indonesia dengan hadir secara langsung di Gedung Graha Wangsa, Lampung, Selasa (11/1/2022).
Dalam tinjauannya, mantan Kabareskrim itu meminta kepada seluruh jajarannya di wilayah dengan bersinergi seluruh stakeholder terkait, untuk terus mengejar target vaksinasi Presiden Joko Widodo (Jokowi), khususunya di wilayah yang masih di bawah 70 persen.
"Ini secara nasional dilaksanakan vaksinasi serentak dengan target sasaran 1 juta lebih. Harapan kita, bisa terus mengejar pencapaian vaksinasi. Sehingga wilayah yang masih kurang atau di bawah 70 persen untuk segera mengejar ketertinggalannya," kata Sigit usai meninjau percepatan akselerasi vaksinasi tersebut.
Mantan Kapolda Banten itu menekankan, kepada wilayah yang sudah mencapai atau melebihi target 70 persen, untuk segera melakukan percepatan vaksinasi terhadap masyarakat Lanjut Usia (Lansia) dan anak-anak.
"Kemudian yang sudah diatas 70, dan lansia juga sudah 60 persen, bisa segera mengejar target untuk anak-anak khususnya umur 6 sampai dengan 11 tahun, itu bisa segera dilakukan percepatan. Kita berikan target beberapa wilayah untuk bisa menyelesaikan ini dalam waktu dua minggu untuk bisa mencapai 100 persen," ujarnya.
Menurut Sigit, percepatan vaksinasi terhadap lansia dan anak-anak menjadi penting. Mengingat, saat ini telah dimulainya kebijakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sekolah. Dengan disegerakannya proses vaksinasi, hal itu akan meminimalisir risiko-risiko penyebaran virus corona.
"Ini menjadi penting karena PTM sudah mulai dibuka. Sehingga mau tidak mau ada potensi terjadinya kontak erat, potensi terjadinya carrier dan munculkan klaster baru apabila kita tidak antisipasi. Oleh karena itu jalan satu-satunya bagaimana lakukan akselerasi vaksinasi," ucap Sigit.
Lebih lanjut, Sigit menyebut, percepatan vaksinasi, juga merupakan kunci untuk mengantisipasi dan meminimalisir risiko dari varian baru Covid-19, Omicron.
"Kenapa kita lakukan, karena kita tahu bahwa saat ini varian Omicron sudah masuk. Sebagian besar dari masyarakat pelaku perjalanan luar negeri yang kemudian, membawa varian baru. Karena memang di luar negeri, saat ini varian omicron sedang meningkat luar biasa," tutur Sigit.
Sigit memaparkan, varian Omicron bisa menjangkiti masyarakat yang sudah mendapatkan vaksin. Namun, tingkat fatalitas yang disebabkan menjadi rendah karena sudah mendapatkan suntikan vaksin. Hal itu berbeda dengan masyarakat yang belum mendapatkan vaksinasi, tingkat risikonya jauh lebih tinggi.
"Kita jaga masyarakat yang rentan, usia lansia dan yang memiliki komorbid yang belum sempat divaksin. Dan ini tentunya akan berdampak. Yang kurang baik apabila ini sampai terjangkit. Karena itu dalam kesempatan ini saya imbau untuk masyarakat, yang belum vaksin segera datangi gerai yang ada, segera hubungi titik-titik vaksinasi yang sudah disiapkan baik oleh Pemda, Kapolda dengan bekerjasama dengan TNI, seluruh relawan, BINDA, BKKBN, supaya kita yakin keluarga kita betul-betul sudah divaksin. Karena ini sudah didepan mata. Kita sudah bisa menjaga dalam waktu 167 hari lebih angka stabil. Tapi kalau varian baru ini masuk maka tren mulai meningkat ini harus kita jaga," papar Sigit.
Oleh karena itu, Sigit tak lelah kembali menghimbau dan memberikan edukasi kepada masyarakat, untuk segera dan tidak takut melakukan vaksinasi serta menerapkan protokol kesehatan (prokes) dengan kuat dan disiplin.
"Karena itu kita dorong bagaimana kembali ingatkan masyarakat untuk betul-betul melaksanakan protokol kesehatan dengan baik, gunakan masker, jaga jarak, dan kemudian mulai lakukan kegiatan tracing dan testing yang baik manakala di satu wilayah, ditemukan terjadinya klaster. Karena ini memang betul-betul harus kita laksanakan. Sekali lagi percepat vaksin, tetap pakai masker dan betul-betul laksanakan prokes dengan baik," kata Sigit.
Dalam kesempatan tersebut, Kapolri juga melakukan dialog interaktif secara virtual pelaksanaan vaksinasi serentak ini di wilayah, Papua, Sulawesi Barat, Sumatera Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan DKI Jakarta.
Saat memberikan pengarahan, Sigit berharap beberapa wilayah yang sudah mencapai target 70 persen, untuk segera bergerak untuk menuju ke capaian 100 persen. Ia menyebut, beberapa daerah memiliki target waktu tersendiri guna meraih 100 persen, mulai dari dua minggu, satu bulan hingga kurang dari 10 hari.
"Karena itu saya minta kepada wilayah lain yang capaiannya masih di bawah 70 atau sudah 70 namun usia lansia belum sampai 60 persen apalagi anak-anak dan anak remaja. Tolong ditingkatkan. Kemudian, ingatkan kembali ke masyarakat terkait masalah prokes. Karena memang ini varian baru kecepatan penyebarannya dalam waktu lima menit sudah bisa menular dan menyebar. Walaupun secara fatalitas risikonya rendah. Namun demikian terhadap yang belum divaksin ini tentu berbeda," tutup Sigit.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat