Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Agen Intelijen Rusia Ditangkap, Ukraina Berhasil Kulik Niatnya, Mengerikan!

Agen Intelijen Rusia Ditangkap, Ukraina Berhasil Kulik Niatnya, Mengerikan! Kredit Foto: Reuters/Oleksandr Klymenko
Warta Ekonomi, Kiev, Ukraina -

Layanan keamanan Ukraina (SBU) pada Senin (10/1/2022) mengonfirmasi penangkapan seorang agen intelijen militer Rusia. Oleh SBU, mata-mata Kremlin ini dianggap telah merencanakan serangan di Pelabuhan Odessa, yang menjadi pelabuhan terbesar di Ukraina dan salah satu yang terbesar di cekungan Laut Hitam.

SBU mengatakan bahwa agen Rusia itu bakal melakukan sabotase hingga aksi teroris demi mengacau situasi politik di wilayah Odessa. 

Baca Juga: Memanas dengan Rusia, Dua Tentara Ukraina Tewas Saat Ketegangan

"Tugas utamanya adalah mengguncang situasi politik di wilayah Odessa melalui sabotase dan aksi teroris. Agen itu ditahan ketika mencoba merekrut seseorang untuk melakukan serangan," kata SBU, dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Reuters melalui CNA. 

Ukraina tidak memberikan rincian lanjutan soal penangkapan agen Rusia tersebut. Pejabat di kementerian luar negeri dan pertahanan Rusia juga tidak segera menanggapi permintaan komentar atas pernyataan dari pihak berwenang Ukraina. 

Ukraina, Amerika Serikat (AS), dan negara-negara Barat baru-baru ini makin menyuarakan keprihatinannya tentang penumpukan pasukan Rusia di dekat Ukraina. Ini terutama kekhawatiran bahwa Moskow akan melakukan invansi ke negara tetangganya tersebut. 

Para pejabat AS dan Rusia, sementara itu, telah berupaya memulai pembicaraan di Jenewa pada Senin (10/1/2022) demi mencoba meredakan krisis.

Moskow sebelumnya telah membantah merencanakan serangan dan justru menuding Ukraina dan NATO mengobarkan ketegangan. Dalam seruannya, Kremlin pun menuntut aliansi yang dipimpin AS untuk menjamin agar NATO tidak memberikan keanggotaannya untuk Kiev.

Rusia juga mengatakan bulan lalu bahwa seseorang telah melemparkan bom molotov ke konsulat Rusia di kota Lviv, Ukraina. Serangan itu lalu diprotes secara resmi oleh Moskow, yang kemudian menyebut insiden sebagai 'tindakan terorisme'.

Hubungan Ukraina dengan Rusia runtuh pada 2014, terutama setelah aneksasi Rusia atas Krimea. Ketegangan keduanya saat itu juga mencuat lantaran pasukan yang didukung Moskow nekat merebut wilayah di Ukraina timur yang diinginkan Kyiv kembali.

Sejak itu, pertempuran meletus, dan Kyiv mengatakan sekitar 15 ribu orang telah tewas dalam perang. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: