Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

India Dibuat Panik, Hampir Sejuta Umat Hindu Bakal Berkumpul di Sungai Gangga

India Dibuat Panik, Hampir Sejuta Umat Hindu Bakal Berkumpul di Sungai Gangga Seorang penjual keliling mengasah pisau saat duduk di sepedanya dimana warga memakai masker pelindung berjalan melewatinya di sebuah pasar, di tengah penyebaran penyakit virus korona (COVID-19) di Mumbai, India, Kamis (20/8/2020). | Kredit Foto: Antara/REUTERS/Hemanshi Kamani
Warta Ekonomi, New Delhi -

India melaporkan 168.063 infeksi baru Covid-19 pada Selasa (11/1/2022), naik 20 kali lipat dalam sebulan. Yang lebih mengkhawatirkan, hampir 1 juta umat Hindu bakal berkumpul di tepi sungai Gangga pada Jumat (14/1/2022) dan Sabtu (15/1/2022) untuk mandi suci.

Dilansir dari Reuters, puluhan ribu jemaat telah mencapai lokasi ritual tahunan Gangga di sebuah pulau di Benggala Barat. Negara bagian itu telah melaporkan jumlah kasus terbanyak kedua di India setelah negara bagian Maharashtra.

Baca Juga: Gelombang Covid di India Mengerikan, Miliarder Ini Sampai Gak Dapat Tempat Tidur!

"Kerumunan dapat membengkak antara 800 ribu hingga 1 juta. Kami mencoba menerapkan semua protokol Covid-19. Kami juga telah mengatur percikan air suci dari drone agar tak ada kerumunan. Namun, para sadhu (orang suci Hindu) bertekad untuk berendam. Kami tak bisa mencegahnya," kata Bankim Chandra Hazra, seorang menteri Benggala Barat yang bertanggung jawab menyelenggarakan festival Gangasagar Mela.

Sebuah festival besar keagamaan serupa tahun lalu menyebabkan penyebaran varian Delta di India. Jutaan orang terinfeksi dan puluhan ribu jiwa meninggal.

Meski terjadi lonjakan saat ini, sebagian besar pasien telah pulih di rumah. Tingkat rawat inap pun kurang dari setengah yang terjadi selama gelombang infeksi pada bulan April-Mei tahun lalu.

Banyak negara bagian telah mengumumkan jam malam, sementara ibu kota Delhi memberlakukan lockdown akhir pekan. Kantor swasta, restoran, dan bar ditutup demi mengendalikan varian Omicron yang cepat menyebar.

Para dokter pun khawatir festival itu bisa menjadi acara super spreader (penyebar super). Menanggapi permohonan dari para dokter, Pengadilan Tinggi Kolkata memutuskan pada Selasa (11/1) bahwa semua peziarah harus dites Covid-19. Namun, belum jelas berapa banyak peziarah yang dapat dites selama beberapa hari ke depan atau apakah keputusan itu akan dilaksanakan.

Para dokter telah mengajukan banding ke pengadilan agar membatalkan keputusan mengizinkan festival itu tahun ini. Menurut Bhramar Mukherjee, profesor epidemiologi di Universitas Michigan, acara massal itu bisa menjadi bencana.

Tanggal 14 Januari diperingati sebagai Makar Sankranti, hari penting bagi umat Hindu. Pada hari tersebut, para peziarah mengunjungi desa Gangasagar untuk berendam di pertemuan Sungai Gangga dan Teluk Benggala. Mereka yakin ritual itu dapat menghapus dosa mereka dan dosa leluhur mereka.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: