Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Keren! Ternyata Teknologi Produksi Bensin Sawit Sudah Berhasil Dikembangkan

Keren! Ternyata Teknologi Produksi Bensin Sawit Sudah Berhasil Dikembangkan Kredit Foto: BPDPKS
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pusat Rekayasa Katalis Institut Teknologi Bandung (PRK ITB) telah berhasil mengembangkan teknologi produksi bensin sawit. Demonstrasi produksi bensin sawit ini dilaksanakan pada 11 Januari 2022 yang sedianya akan dihadiri oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, Arifin Tasri di PT Pura Engineering Kudus. 

Turut dihadiri oleh Asisten Deputi Minyak dan Gas, Pertambangan, dan Petrokimia dan Asisten Deputi Pengembangan Agribisnis Perkebunan Kementerian Koordinator Perekonomian, Ketua Masyarakat Biohidrokarbon Indonesia, Kepala Bappeda Muba dan Kepala OR IPT BRIN, pada demontrasi ini juga dilakukan uji coba bensin sawit dengan nilai Oktan 93 dan 102 pada kendaraan bermotor. Baca Juga: Bukti Nyata Kontribusi Industri Hilir Sawit terhadap Perekonomian Nasional

Unit produksi bensin sawit merupakan sebuah unit proses yang mengkonversi minyak sawit industrial (Industrial Vegetable Oil/IVO) menjadi bensin sawit melalui proses perengkahan yang dikembangkan PRK ITB, Laboratorium Teknik Reaksi Kimia dan Katalis ITB (LTRKK ITB) yang dipimpin oleh Prof. Dr. Subagjo. Proses konversi IVO menjadi bensin sawit dilaksanakan dalam reaktor menggunakan katalis berbasis Zeolite. 

Pengembangan teknologi penyediaan IVO dilakukan bersama-sama oleh ITB, PT Pura Barutama, PT Kemurgi Indonesia, dan Masyarakat Biohidrokarbon Indonesia, serta didukung oleh Pemda Kabupaten Musi Banyuasin dan PT Berkat Sawit Sukamaju (PT BSS). Unit percontohan produksi IVO berkapasitas 6 ton IVO/jam telah dibangun di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. IVO dihasilkan melalui pembersihan minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dari zat-zat yang dapat mempengaruhi kualitas minyak sawit seperti getah dan logam alkali.

Unit produksi ini dapat dikembangkan sebagai unit produksi yang dapat dibangun secara mandiri di sentra-sentra sawit yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia. Keberhasilan penelitian yang dilakukan ini merupakan suatu langkah strategis yang akan secara langsung dapat meningkatkan ketahanan energi nasional dan dapat diterapkan untuk memperbaiki rantai pasok kelapa sawit dalam rangka meningkatkan bargaining position pekebun.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Lestari Ningsih

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: