Meroket Pertama Kalinya dalam 4 Bulan, Jepang Mulai Sempoyongan Hebat
Pemerintah pusat sedang mempertimbangkan untuk memperpendek interval antara suntikan vaksin COVID-19 kedua dan ketiga dari delapan bulan menjadi tujuh bulan untuk mereka yang berusia di bawah 65 tahun mulai Maret dan seterusnya, sumber yang menutup masalah itu mengatakan Rabu.
Interval untuk petugas kesehatan dan lansia di panti jompo dipersingkat menjadi enam bulan Desember lalu, sementara warga lanjut usia pada umumnya akan bisa mendapatkan suntikan booster setelah jeda tujuh bulan mulai Februari.
Tetapi Gubernur Osaka Hirofumi Yoshimura mengatakan selama konferensi pers hari Rabu bahwa virus menyebar lebih cepat dari sebelumnya dan "sudah tidak mungkin untuk menekan varian omicron melalui suntikan booster."
Untuk mencegah ketegangan sistem medis, pemerintah pusat telah mengubah kebijakan rawat inap semua orang yang terinfeksi varian omicron menjadi hanya rawat inap bagi mereka yang berisiko mengalami gejala parah.
Kementerian kesehatan mengatakan pada hari Rabu bahwa sekitar 16.000 institusi medis di seluruh negeri akan bekerja sama dalam memberikan kunjungan rumah dan pemantauan pasien yang menjalani pemulihan di rumah.
Jepang juga telah meningkatkan kapasitas medisnya sehingga dapat menerima 37.000 pasien di rumah sakit, meningkat 30% dari tingkat yang ditandai ketika negara itu mengalami gelombang kelima pandemi terburuk.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: