Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Nilai tukar yen menguat terhadap dolar pada perdagangan di Senin (22/12). Hal tersebut didorong oleh sinyal kesiapan intervensi pasar valuta asing oleh pemerintah dari Jepang.
Dilansir dari Reuters, Selasa (23/12), Dolar Amerika Serikat (AS) turun terhadap yen sekitar 0,5% je ¥156,94. Hal itu menempatkan mata uang tersebut dalam jalur penurunan harian terbesar sejak akhir dari November.
Baca Juga: China Ketar-ketir Lihat Elite Politikus Jepang Temui Presiden Taiwan
Penguatan yen terjadi setelah mata uang itu tertekan dalam beberapa sesi terakhir meski ada keputusan kenaikan suku bunga dari Bank of Japan (BOJ). Secara bulanan, yen masih berpeluang mencatat pelemahan pada Desember.
“Secara keseluruhan, yen melemah karena faktor-faktor di luar kenaikan suku bunga BOJ yang sudah banyak diperhitungkan pasar,” kata Direktur Perdagangan Monex, Juan Perez.
Ia menambahkan bahwa pasar masih meragukan adanya kenaikan suku bunga lanjutan tanpa bukti perbaikan fundamental ekonomi.
Perez juga menilai peluang intervensi kini kembali diperhatikan pasar, meski langkah serupa di masa lalu dinilai mahal dan berdampak terbatas terhadap pergerakan yen.
Sebelumnya, Diplomat Mata Uang Utama Jepang, Atsushi Mimura mengatakan bahwa pergerakan nilai tukar belakangan ini bersifat sepihak dan tajam, seraya menegaskan bahwa pemerintah akan mengambil langkah yang tepat untuk menghadapi volatilitas berlebihan.
Baca Juga: Data dari GAIKINDO, Pabrikan Jepang Masih Kuasai Pasar Otomotif Nasional
Peringatan serupa juga disampaikan Kepala Sekretaris Kabinet Jepang, Minoru Kihara. Ia menyoroti pelemahan yen dan menekankan pentingnya nilai tukar bergerak secara stabil sesuai dengan fundamental ekonomi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement