Nongol di Surat Kabar The Jerusalem Post, Prabowo Disebut Cari Sokongan Yahudi untuk Nyapres di 2024
Pengamat politik, Ujang Komarudin menilai Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto ingin melibatkan pihak Yahudi dalam upaya pencapresan dirinya pada Pemilu 2024 mendatang.
Hal ini disampaikan Ujang merespons sebuah artikel yang dimuat surat kabar bernama The Jerusalem Post beberapa hari lalu, dalam artikelnya surat kabar ini mengklaim, bahwa ketua umum Partai Gerindra itu menjadi aktor utama dalam upaya normalisasi hubungan Israel - Indonesia.
Baca Juga: Ganjar Jawab Pidato Jokowi soal Pilpres Banyak Dramanya
“Selama ini hubungan orang-orang Indonesia dengan Israel sudah lama berlangsung. Karena orang-orang Indonesia itu punya kepentingan politik untuk nyapres dan lain-lain. Butuh dukungan politik dari Amerika dan kita tahu Amerika dikuasai oleh Yahudi (orang-orang Israel),” kata Ujang kepada wartawan Kamis (13/1/2022).
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) ini mengatakan, upaya normalisasi hubungan diplomatik Israel - Indonesia yang sedang diupayakan Prabowo itu bakal sia-sia.
Sebagaimana diketahui, Indonesia sudah berulang kali menolak menormalisasi hubungan dengan Israel. Alasanya karena Indonesia adalah salah satu negara pendukung kemerdekaan Bangsa Palestina. Kementerian Luar Negeri RI juga pernah menekankan Indonesia tidak akan mengakui Israel sebelum tercapainya two-states solution dengan Palestina.
Kendati hubungan diplomatik Israel - Indonesia sukar terwujud, namun menurut Ujang, hubungan Prabowo secara personal dengan orang - orang Israel tetap akan terjalin dengan baik.
“Kedepannya kelihatannya secara formal tak akan ada hubungan bilateral kedua negara. Namun secara informal kelihatanya mereka bekerjasama,” ungkapnya.
Baca Juga: Elektabilitas Anies Baswedan Tertinggal Jauh dari Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto, Ini Buktinya!
Lebih lanjut Ujang mengatakan,Prabowo yang menjalin hubungan dengan Israel ini justru membawa dampak buruk bagi dirinya jika masih berniat maju pada Pilpres 2024 mendatang. Hal ini kata dia membuat masyarakat Indonesia yang mayoritas mendukung kemerdekaan Bangsa Palestina justru semakin tidak bersimpati kepada Prabowo.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Alfi Dinilhaq