Heboh Mark Zuckerberg dan Bos Google Dituduh Sekongkol Manipulasi Iklan Online
CEO Google Sundar Pichai telah dituduh berkolusi dengan CEO Meta Facebook Mark Zuckerberg dalam upaya untuk memanipulasi penjualan iklan online dalam gugatan baru. Tuduhan tersebut mengutip amendemen pengaduan yang diajukan oleh Texas dan 15 negara bagian lainnya.
Dilaporkan bahwa Pichai dan Zuckerberg bekerja sama dan menuntaskan persyaratan perjanjian. Pengajuan tersebut menyatakan bahwa kesepakatan itu diduga dibuat sebagai bagian dari upaya Google untuk melawan penawaran header yang ingin digunakan penerbit untuk menghasilkan lebih banyak uang dari iklan yang ditempatkan di situs web mereka.
"Menyusul perjanjian itu, Facebook membatasi keterlibatannya dengan penawaran tajuk dengan imbalan Google memberikan informasi, kecepatan, dan keuntungan lainnya kepada Facebook," ujar pengarsipan itu.
Baca Juga: Metaverse dan Mark Zuckerberg: Benarkah Hanya untuk Mendulang Cuan?
Melansir Republic World di Jakarta, Selasa (18/1/22) menurut gugatan itu, chief operating officer Facebook, Sheryl Sandberg, secara eksplisit mengatakan bahwa ini adalah masalah besar secara strategis dalam utas email 2018 tentang kesepakatan yang menyertakan CEO Facebook.
Ketika kedua perusahaan menyetujui persyaratan perjanjian, tim mengirim email yang ditujukan langsung ke Zuckerberg. Pengaduan tersebut mengatakan bahwa perusahaan media sosial siap untuk menandatangani dan hanya membutuhkan persetujuan Zuckerberg untuk bergerak maju.
Menanggapi gugatan tersebut, Facebook yang kini bernama Meta mengatakan bahwa kesepakatan itu tidak eksklusif untuk Google dan bahwa perjanjian lain telah meningkatkan persaingan untuk penempatan iklan. Mereka menyatakan bahwa itu lebih baik bagi pengiklan sementara cukup memberi kompensasi kepada penerbit.
“Hubungan bisnis ini memungkinkan Meta untuk memberikan nilai lebih kepada pengiklan sambil memberikan kompensasi yang adil kepada penerbit, menghasilkan hasil yang lebih baik untuk semua,” ujar juru bicara Meta, Chris Sgro.
Di sisi lain, Google mengatakan bahwa gugatan itu penuh dengan ketidakakuratan dan tidak memiliki dasar hukum.
Dalam sebuah pernyataan, juru bicara Google Peter Schottenfels mengatakan bahwa tuduhan gugatan bahwa Pichai menyetujui kesepakatan dengan Facebook tidak akurat. Dia menambahkan bahwa Google menandatangani ratusan perjanjian setiap tahun yang tidak memerlukan persetujuan CEO. Dia menambahkan bahwa perjanjian itu tidak pernah menjadi rahasia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: