Ketua Forum B20 di Indonesia Shinta Widjaja Kamdani menyatakan ajang diskusi B20 akan menghasilkan kebijakan yang konkret. Hal itu akan diperoleh dari task force enam plus satu action council yang semuanya akan dikaitkan dengan rekomendasi kebijakan kepada pemerintah G20.
"Jadi, B20 itu dari masing-masing task force, outcome-nya adalah kebijakan. Tapi, di dalam presidensi Indonesia, Presiden sudah meminta hasil yang lebih konkret, jadi outcome sebenarnya dari B20 ini kita namakan dengan legacy Indonesia presidency," ujar Shinta kepada wartawan di Senayan, Jakarta, Selasa (18/1/2022).
Baca Juga: Ada Forum B20, Ini Untungnya Bagi Indonesia
"Jadi, nanti ini yang mungkin selama ini tidak dilakukan di banyak negara. Tetapi, kita lebih daripada sekadar policy recommendation, kita ada suatu outcome yang konkret berupaya legacy dari Indonesia presidency," imbuhnya.
Gelaran Forum B20 itu sendiri akan dimulai pada 27-28 Januari hingga November 2022. Menurut Shinta, akan ada lebih dari 50 kegiatan yang akan diselenggarakan hingga puncak summit pada November nanti. "Jadi, persis sebelum acara summit KTT G20," tuturnya.
Selain itu, presidensi B20 ini juga akan memiliki side events yang turut melibatkan UMKM Indonesia dari berbagai daerah. Melalui upaya ini, Shinta menyatakan B20 di Indonesia ingin menonjolkan keterlibatan masyarakat dalam forum ini.
"Kita ingin menunjukkan bahwa B20 ini tidak hanya miliki dari pelaku usaha tetapi juga seluruh masyarakat Indonesia. Jadi, kita juga memobilisasi peran serta UMKM di dalam memanfaatkan presidensi B20 ini," ungkapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Alfi Dinilhaq