Ingin Hidup Lebih Bermanfaat Jadi Cita-cita Mulia Peter Shearer Dirikan Wahyoo Warteg
CEO dan Founder Wahyoo, Peter Shearer sejak SMA sudah bercita-cita untuk menjadi pengusaha yang sukses dan bisa masuk majalah seperti Forbes dan Fortune. Namun, alih-alih kuliah, Peter memilih untuk bekerja mengumpulkan uang guna membuat usaha.
Setelah lulus SMA, Peter mendaftar Visa untuk bekerja di Australia saat ia masih berusia 16 tahun. Peter pertama kali bekerja di McDonald's. Ia bahkan permaj double job menjadi tukang cuci piring di sebuah cafe di dalam mall.
Baca Juga: Jadi Pekerja Kasar hingga Hampir Meninggal, Begini Lika-Liku Pendiri Wahyoo Warteg Peter Shearer
Namun, orang tua Peter marah hingga akhirnya ia bekerja di pabrik distribusi baju. Setelah 1,5 tahun bekerja, Peter pun kembali ke Indonesia untuk membantu paman mengelola bisnis konveksi. Kemudian, Peter melanjutkan sekolah periklanan selama 1,5 tahun dan langsung mendapatkan pekerjaan di agensi periklanan.
Tetapi, Peter hanya bekerja selama tiga bulan di sana, ia pun kemudian dipecat dan langsung terbayang semua perjuangan orang tuanya. Sepulang bekerja, Peter langsung memberitahukan kedua orang tuanya bahwa ia dipecat.
Namun, reaksi orang tuanya ternyata tidak marah sehingga menenangkan Peter. Malam itu juga, Peter langsung membuka perusahaan konveksi bernama Black and White Design yakni perusahaan pembuatan seragam. Dimulai dari pesanan tiga seragam hingga ratusan seragam dari hotel, restauran, dan lain sebagainya.
Di tengah kesuksesan itu, Peter malah memutuskan berhenti karena konveksi bukanlah passionnya. Disitulah kemudian Peter merambah dunia digital dengan membuat website mempromosikan serta review restauran bernama duniamakan(dot)com.
Setelah tiga bulan, Peter tidak melanjutkan duniamakan(dot)com dan ia memilih membuka bisnis makanan Nasi Tim 88 di ITC Mangga Dua. Namun, tidak lama karena Peter mengakui kurang fokus. Setelah itu, ia membuat Mr. Catering namun gagal, kemudian Peter membuka toko sulap tapi ia kena tipu.
Setelah lika-likunya di dunia bisnis, Peter pun akhirnya ditawari bisnis dalam membuat aplikasi mobile. Dari situlah Peter sukses membuat aplikasi untuk Augmented Reality (AR) bekerjasama dengan perusahaan Eropa. Dari empat karyawan, akhirnya Peter bisa memiliki ratusan karyawan, bahkan bisa mengenal musisi Pharel Williams.
Sejak itu juga Peter bisa masuk Forbes hingga Fortune. Namun, Peter justru merasa biasa saja karena itu seperti kesenangan sesaat. Dari situ, Peter terpikirkan untuk membuat Wahyoo Warteg karena ia ingin menaikkan level warteg dengan bahan baku yang berkualitas.
Berawal dari pernah hampir tewas saat kecelakaan, Peter berpikir ia ingin memberikan manfaat kepada banyak orang guna memberikan tanggung jawab hidupnya di hadapan Tuhan. Dari sanalah Wahyoo Warteg berdiri. Dimulai dari 50 mitra warteg hingga kini sudah ratusan mitra yang bekerjasama untuk berbelanja bahan baku berkualitas di Wahyoo.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: