Jadi Pekerja Kasar hingga Hampir Meninggal, Begini Lika-Liku Pendiri Wahyoo Warteg Peter Shearer
CEO dan Founder Wahyoo Warteg, Peter Shearer telah lama bercita-cita sebagai pengusaha. Ia pun setelah lulus SMA langsung bekerja sebagai pekerja kasar di Sydney, Australia. Alasannya sederhana karena Peter ingin lebih cepat mengumpulkan uang untuk memulai sebuah bisnis.
Usai satu tahun bekerja di Australia, Peter kembali ke Indonesia dan belajar soal bisnis dengan pamannya yang tengah berbisnis konveksi baju-baju distro. Setelah itu, Peter sempat sekolah periklanan selama satu tahun dan bekerja di agensi selama tiga bukan, namun tidak diperpanjang.
Pada tahun 2005-2006, Peter memulai bisnisnya pertama kali di bidang konveksi di mana karyawannya hanya ia seorang. Bisnis tersebut menerima jasa pembuatan seragam dan lain sebagainya.
Baca Juga: Begini Kisah Pertemuan Co-founder Kopi Kenangan James Prananto dan Edward Tirtanata
Namun, karena konveksi bukanlah passion Peter, di tengah bisnis yang terus berkembang dan maju, ia justru memilih tidak meneruskan.
Kemudian, Peter membuka bisnis makanan yang selama ini menjadi passionnya di ITC Mangga Dua, Jakarta Pusat, yakni Nasi Tim 88. Namun, bisnis tersebut tidak berjalan dengan baik karena Peter melepas pekerjanya dan ia sendiri tidak terlalu fokus pada bisnis tersebut.
Kemudian, Peter membuat Mr. Catering dengan target perkantoran. Namun, bisnis ini juga tidak berjalan karena salah strategi marketing dengan memberikan makanan gratisan. Lalu, Peter membuat website untuk mengiklankan restauran melalui duniamakan(dot)com, namun juga tidak berjalan lama karena adminnya hanya Peter seorang.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: