Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Taliban Janji Semua Anak Perempuan Afganistan Akan Kembali ke Sekolah

Taliban Janji Semua Anak Perempuan Afganistan Akan Kembali ke Sekolah Kredit Foto: Reuters

"Kami tidak menentang pendidikan," tegas Mujahid, berbicara di Kementerian Informasi dan Kebudayaan di Kabul.

"Di banyak provinsi, kelas tinggi (untuk sekolah perempuan) dibuka, tetapi di beberapa tempat ditutup, alasannya adalah krisis ekonomi dan kerangka kerja, yang perlu kita perbaiki di daerah yang terlalu padat. Dan untuk itu kita perlu menetapkan prosedur baru," tambahnya. 

Pendidikan untuk anak perempuan adalah kejahatan

Taliban telah 'kembali' mengucap janji untuk mengembalikan semua anak perempuan ke sekolah. Namun, janji itu nyatanya masih diragukan oleh siswa Afganistan sendiri. 

Seorang siswi sekolah menengah bernama Anzorat, ikut menyatakan keraguan itu. 

"Saya tidak berpikir mereka akan membuka kembali sekolah perempuan karena mereka telah mengatakan banyak hal tetapi tidak menindaklanjutinya. Jika mereka benar-benar membuka sekolah lagi, itu akan menjadi yang terbaik untuk anak perempuan.

"Dari perspektif Taliban, pendidikan untuk anak perempuan adalah kejahatan, jika tidak seperti ini, mereka (Taliban) tidak akan melarang mereka bersekolah," kata Anzorat, 19 tahun, yang hanya memberikan nama depannya, saat berbincang dengan Al Jazeera.

Mujahid, sementara itu, mengatakan bahwa anak perempuan dan laki-laki harus benar-benar dipisahkan di sekolah. Pemimpin senior Taliban ini juga menambahkan bahwa kendala terbesar sejauh ini adalah menemukan atau membangun asrama yang cukup, di mana anak perempuan bisa tinggal sambil bersekolah.

Mujahid kemudian mengatakan bahwa ruang kelas terpisah untuk anak laki-laki dan perempuan tidak mencukupi di daerah padat penduduk. Padahal, menurut Taliban, gedung sekolah yang terpisah itu diperlukan untuk kelangsungan pendidikan di Afganistan.

Terkait itu, Mujahid pun menyinggung soal Afganistan yang saat ini sangat membutuhkan kerja sama ekonomi dengan negara-negara lain. 

"Kami tidak kekurangan tenaga atau sumber daya manusia, kami membutuhkan kerja sama ekonomi untuk rakyat Afganistan, kami membutuhkan kerja sama dalam perdagangan, kami perlu menjalin hubungan diplomatik yang baik dengan negara lain," katanya, seraya menambahkan bahwa Afghanistan membutuhkan bantuan kemanusiaan.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: