Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kunjungi Toraja Utara, Mentan SYL Ajak Maksimalkan Lahan Pertanian

Kunjungi Toraja Utara, Mentan SYL Ajak Maksimalkan Lahan Pertanian Mentan Syahrul Yasin Limpo. | Kredit Foto: Kementan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan, Rabu 19 Januari 2022. Di sana, Mentan mengikuti prosesi adat Rambu Solo, tradisi pemakaman Toraja, yang sampai sekarang masih dipertahankan.

Pada kesempatan tersebut, Mentan SYL berpesan kepada seluruh peserta yang hadir untuk menjalin kebersamaan dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara.

Baca Juga: Capaian Penyaluran KUR Tertinggi 2021, Menko Airlangga Berikan Penghargaan kepada Mentan SYL

"Banyak hal yang bisa kita lakukan dan kerjakan bersama terutama untuk memenuhi kebutuhan pangan bagi 270 juta penduduk Indonesia yang tersebar di 548 kabupaten dan kota," kata Mentan, dikutip dari siaran pers di Jakarta, Kamis (20/1/2022).

Salah satu yang bisa dilakukan menurutnya adalah dengan memaksimalkan lahan pertanian yang ada. "Kalau perlu, empat kali tanam padi dalam setahun. Tentu dengan melakukan upaya-upaya yang intensif. Sayang sekali kalau cuma dua kali tanam," ungkapnya.

Pada kesempatan itu juga, ia berpesan untuk meningkatkan populasi kerbau dan meningkatkan komoditas unggulan Toraja Utara, yaitu kopi. "Untuk kopi, kita harus melakukan produksi dalam skala besar dengan menggunakan varietas yang unggul. Yang saya ketahui, kopi Toraja termasuk kopi unggulan kelas dunia," ungkapnya.

Kopi robusta dan arabika menjadi komoditas andalan di Toraja Utara selain padi. Kopi tersebut banyak dibudidayakan oleh perkebunan rakyat terutama di Kecamatan Rindingallo, Kecamatan Buntao, dan Kecamatan Rantebua.

Sebagai informasi, dalam prosesi Rambu Solo, kerbau-kerbau pilihan ditampilkan dan diarak yang kemudian dipotong untuk dijadikan kurban. Kerbau-kerbau itu didatangkan ke Toraja dari berbagai daerah di Indonesia, mulai dari Sumatera hingga Nusa Tenggara. Tidak hanya itu, hanya kerbau jantan saja yang dijadikan kurban atau kerbau betina yang sudah tidak produktif.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: