Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Anies Baswedan Dipuji Kerja Senyap, Politisi PDIP Nyeletuk: Ya Karena Tidak Ada yang Dikerjakan

Anies Baswedan Dipuji Kerja Senyap, Politisi PDIP Nyeletuk: Ya Karena Tidak Ada yang Dikerjakan Kredit Foto: Instagram/Anies Baswedan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Anies Baswedan disebut sejumlah pendukungnya melakukan kerja kerja yang senyap. Namun, Ketua Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta, Gembong Warsono menilai justru tidak ada yang dikerjakan Gubernur DKI Jakarta itu.

Melansir Terkini.id -- jaringan Suara.com, Gembong menilai, kerja senyap Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan adalah tidak mengerjakan apa-apa dalam mengatasi persoalan banjir.  

Baca Juga: Arief Poyuono: Anies Baswedan Mau Nyapres Pasti Nyungsep

"Ya kerja senyap karena memang tidak ada yang dikerjakan. Ya memang senyap Pak Anies betul itu bahasanya memang nggak ada yang dikerjakan," kata Gembong dikutip dari Terkini.id, Kamis, (20/1/2022). 

Kata dia, bahwa tidak ada aksi apa-apa yang dilakukan Anies kecuali aksi yang bersifat rutin seperti halnya, gerebek lumpur itu aksi.

"Jadi kalau Pak Anies mengatakan kerja senyap ya memang betul, saya mengatakan betul 100 persen," ujarnya.

Menurutnya, bahwa gerebek lumpur yang dilakukan oleh Anies itu hanya sekadar menormalkan saja.

"Tadinya kapasitasnya sekian meter kubik, begitu gerebek lumpur kembali. Itu saja tapi dia tidak tambah kapasitas," ujarnya. 

Lebih lanjut, kata dia, bahwa banjir di Jakarta itu tidak mengherankan tapi kalau yang heran itu Jakarta tidak banjir. Ia pun menilai, bahwa persoalan atasi banjir tidak dilakukan oleh Anies selama lima menjabat sebagai orang nomor wahid di Ibu Kota.  

"Karena selama 5 tahun memang pengentasan persoalan banjir tidak dilakukan eksekusi sama sekali sebagaimana tertuang dalam RPJMD," ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: