Perusahaan Harus Segera Adopsi Cloud AI dan ML, 5 Hal ini Alasannya
Tidak heran Forrester memperkirakan bahwa satu dari lima organisasi akan menggandakan apa yang disebutnya “AI di dalam”—AI dan ML yang telah tertanam dalam sistem dan praktik operasional mereka. Pada tahun 2025, Gartner memperkirakan, 10% perusahaan yang telah menerapkan praktik terbaik teknik ML/AI akan menghasilkan setidaknya tiga kali lebih banyak mendapatkan nilai dari praktik tersebut daripada 90% perusahaan yang tidak. Raih keuntungan penggerak awal.
Ketiga, sustainability, dimana pelanggan dan pihak lain akan mengevaluasi perusahaan melalui lensa keberlanjutan (sustainability). Saat pelanggan membeli barang dan jasa, mengukur calon pemberi kerja dan bahkan berinvestasi di saham, orang-orang dari segala usia akan semakin mengevaluasi rekam jejak dan komitmen keberlanjutan perusahaan kita.
Maka banyak perusahaan mulai melakukan hal yang sama dengan pemasok dan mitra mereka, meminta mereka—dan diri mereka sendiri—bertanggung jawab untuk mengurangi emisi karbon mereka, beralih ke sumber energi terbarukan, mengalihkan limbah dari tempat pembuangan sampah, dan mengadopsi praktik terbaik lingkungan lainnya.
Pada tahun 2022, akan menjadi kewajiban setiap perusahaan untuk menyusun dan menjalankan strategi keberlanjutan yang komprehensif, dimana suatu tatanan tinggi akan membutuhkan kepemimpinan yang lebih terfokus, terutama di APAC.
Sementara Forrester melaporkan bahwa di antara perusahaan Fortune Global 200, 92% di Amerika Utara dan 81% di EMEA telah menunjuk pemimpin keberlanjutan di VP, direktur, atau tingkat eksekutif lainnya, hanya 26% di APAC yang memilikinya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: