Program intervensi Jatim Puspa (Pemberdayaan Usaha Perempuan), misalnya, Khofifah mengalokasikan anggaran Rp 15,606 miliar untuk stimulan modal usaha produktif senilai Rp 2,5 juta per keluarga penerima manfaat. Program tersebut menjangkau 5.294 KPM di 175 Desa pada 30 kabupaten/kota se-Jatim.
Sedangkan, Desa Berdaya diberikan sebagai reward kepada desa yang telah mampu meningkatkan kapasitasnya menjadi Desa Mandiri. Masing-masing Desa Mandiri mendapatkan reward sebesar Rp 100 juta untuk 151 Desa Mandiri di 24 kabupaten dan Kota Batu.
Khofifah bercerita dirinya pernah bertemu tokoh kharismatik Sufi Muslim Lebanon-Amerika, Syaikh Muhammad Hisham al-Kabbani. Sang Guru Sufi itu mengatakan bahwa sangat mudah menemukan surga karena di Indonesia mudah mengumpulkan jamaiyah untuk bersholawat dan Istiqomah dengan jumlah jamaah yang luar biasa.
Apa rahasia sukses Khofifah lainnya? Profesor M. Mas’ud Said, sahabat dekat Khofifah, berbagi kisah pribadi. Bekas Koordinator Staf Khusus Menteri Sosial era Khofifah ini menuturkan kebiasaan Gubernur Jawa Timur itu.
“Khofifah itu santriwati NU tulen. Dia sangat berpegang pada aspek langitan, tak pernah meninggalkan salat malam. Setahu saya Beliau tak pernah absen menemui Tuhan di tengah malam. Sedangkan secara duniawi, Khofifah adalah seorang pekerja keras dan teguh menjalankan amanah,” ujar Mas’ud Said, yang kini diminta Khofifah mengawal Bank Jatim sebagai komisaris.
Mas’ud juga mengungkap cerita lain. Setelah Khofifah mengundurkan diri sebagai Menteri Sosial karena maju Pilgub Jatim, akan ada serah terima jabatan dengan menteri penggantinya. Betapa terkejutnya Mas’ud saat Khofifah bilang bahwa dia tak punya mobil yang pantas untuk datang ke acara serah terima itu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: