Ketua fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono, memberikan pendapat soal gagalnya lelang untuk kontraktor sirkuit Formula E. Ia berkata, kegagalan itu disebabkan proyek ini tidak laku.
Alasannya satu, banyak perusahaan kontruksi yang enggan ambil resiko kerjakan sirkuit Formula E. Barangsanya, pembuatan sirkuit ajang balap internasional itu hanya diberikan waktu tiga bulan.
Baca Juga: Didepan DPRD DKI Jakarta, Jakpro Buka-Bukaan Soal Sponsor Formula E
Selain itu, PT Jakarta Propertindo (Jakpro) dan panitia sudah menyatakan tidak akan meminta dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Perusahaan disebutnya akan ragu Jakpro bisa membayar sesuai kontrak.
“Dugaan saya akan banyak perusahaan yang tidak mau ambil risiko, itu kan proyek yang sangat berisiko. Risikonya adalah apakah Jakpro mampu membayar terhadap proyek yang dikeluarkan. Kenapa? karena kan tidak ada PMD terhadap proyek itu,” ujar Gembong saat dihubungi, Kamis (27/1/2022).
Seharusnya, pengerjaan lintasan Formula E ini diperkirakan akan memakan biaya Rp150 miliar. Namun, Jakpro disebut hanya perlu dana Rp 70 miliar karena sebagian infrastruktur lintasan sudah dipersiapkan.
Dengan tidak adanya APBD dan Penyertaan Modal Daerah (PMD) dalam acara ini, perusahaan calon peserta disebut Gembong takut nantinya malah merugi.
“Karena panitia sudah mendeclare mereka tidak akan menggunakan APBD. Saya menduga ada kerugian itu terhadap perusahaan yang ikut lelang,” kata dia.
Saat ini Jakpro sudah kembali mengadakan tender penggarap sirkuit Formula E. Namun, Gembong menduga lelang ini akan kembali gagal.
Akhirnya, kata Gembong, Jakpro akan melakukan penunjukan langsung untuk segera memulai konstruksi sirkuit di kawasan Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara itu.
"Ada kemungkinan lelang kembali gagal yang pada akhirnya tender ditunjuk langsung oleh Jakpro. Pada ujungnya Jakpro mengambil keputusan sendiri,” tuturnya.
Baca Juga: Giring Rutin Kritik Anies Baswedan, Haikal Hassan Langsung Berikan Kalimat Telak
Jika melalui penunjukan langsung, Gembong khawatir nantinya kualifikasi lintasan tidak sesuai standar yang ditetapkan Formula E Operation.
“Beda dengan lelang, soal harga dan lain sebagainya. Kalau penunjukan langsung jadi serba tertutup karena semaunya jakpro,” pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Adrial Akbar
Tag Terkait: