Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pengendalian Pandemi Covid-19, Modal Utama Pemulihan Ekonomi

Pengendalian Pandemi Covid-19, Modal Utama Pemulihan Ekonomi Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengendalian pandemi Covid-19 tetap menjadi modal utama pemulihan ekonomi nasional termasuk di Jawa Timur (Jatim). Untuk itu, protokol kesehatan (Prokes) tetap harus ditegakkan dan dijalankan apalagi kini ada varian baru Omicron.

Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak mengatakan, penegakan prokes yang dilakukan jangan sampai dimaknai untuk mengerem perekonomian. Pasalnya prokes bukan prasyarat untuk pemulihan ekonomi.

"Jadi jangan kita merasa prasyarat dari pemulihan perekonomian adalah dilonggarkannya Prokes, bukan. Prokes tetap sama, prokes itu tidak bisa ditawar-tawar.  Itu kunci penting kita karena kalau kasus terlalu tinggi kita khawatir BOR meningkat kemudian nanti mempengaruhi pembatasan kegiatan," ujar Emil dalam webinar bertajuk “Pemerintah Daerah dan Korporasi Bersinergi, Dalam Rangka Kebangkitan Ekonomi Jawa Timur” yang digelar Warta Ekonomi di Jakarta, Rabu (26/1/2022). Baca Juga: Emil dan Khofifah Teken Nota Kesepahaman Pangan dan Batare Mobil

Terkait ekonomi, di masa pandemi ini, Jatim masih menjadi penyumbang ekonomi terbesar kedua terhadap PDB Indonesia dengan kontribusi 14,58%. Menurut Emil, hal ini karena banyak sekali para entrepreneur di sini, kemudian perdagangan banyak terjadi disini, dan juga banyak pabrik-pabrik sehingga kegiatan ekonomi banyak sekali terlaksana di Jatim.

"Kalau kita cermati dari sisi share PDRB, yang terbesar adalah industri pengolahan kontribusinya 30,71% dengan mengalami growth 2,93%. Kalau pertanian kenapa (growth) cuma 0,28%? Karena pertanian berbanding lurus dengan ketersediaan lahan walaupun bu Gubernur mengumumkan kita produsen padi terbesar, tapi memang ada limitation makanya kita dorong nilai tambahnya di industri pengolahan," pungkasnya.

Sementara salah satu upaya sinergi Pemda Jatim dengan korporasi, Emil bilang, pihaknya terus mendorong dan mengembangkan kawasan-kawasan industri agar korporasi nyaman melakukan produksi di wilayahnya.

"JIIPE sudah punya supply air yang memadai, KIG, Maspion Industrial Estate (MIE), kawasan industri tuban dan seterusnya. Kawasan industri memang banyak di utara tapi sekarang di sepanjang Kertosono sampai Ngawi kita dorong juga (kawasan industri) karena padat karya sangat potensial di sana," ucapnya.

Dalam kesempatan yang sama, SEVP Operasi PT Petrokimia Gresik I Ketut Rusnaya membeberkan kontribusi Petrokimia Gresik kepada Pemda Jatim sebagai salah satu bentuk sinergi yang kuat. Baca Juga: Dukung Ekonomi Jawa Timur Maju, Ini yang Dilakukan PT Petrokimia Gresik

Dia bilang, salah satu kontribusinya ialah melalui program Makmur. Program ini memberikan pendampingan intensif kepada petani & budidaya pertanian berkelanjutan serta melibatkan rantai pasok dan didukung teknologi, dengan berbasis Triple Bottom-Line 3P (People, Planet, Profit) untuk memakmurkan Petani Indonesia.

"Kehadiran program ini karena melihat produktivitas pertanian yang rendah karena praktek Budidaya pertanian masih dilaksanakan secara tradisional. Kemudian kemampuan finansial petani terbatas, harga Agro-input Non Subsidi dianggap mahal oleh petani, rencana Pemerintah mengalihkan subsidi pupuk, minimnya akses petani ke Lembaga Keuangan, pembiayaan dari Tengkulak/penebas yang merugikan petani, dan belum terlindunginya dari resiko gagal (tanam, panen, bencana alam dan sejenisnya), serta infrastruktur pertanian yang masih terbatas," jelasnya.

Selain itu, Direktur Pemasaran Bank BPR Jawa Timur Bambang Rishadi mengungkapkan, untuk ikut berperan dalam pertumbuhan perekonomian Jawa Timur, pihaknya berkomitmen mengembangkan UMKMK utamanya sektor pertanian dan sektor perekonomian lainnya serta meningkatkan layanan berbasis digital.

"Per September 2021, kredit yang disalurkan sebesar Rp2 triliun di mana 76 persennya merupakan kredit modal kerja (KMK)," ungkapnya.

Sedangkan bentuk sinergi yang dilakukan BPR Jatim diantaranya dengan pemerintah desa mengembangkan wisata desa dan Bumdes, pesantren melalui OPOP dan pemberdayaan, sekolah, kredit dana bergulir, malakukan UMKM binaan dan sebagainya.

Adapun dalam webinar ini, hadir pula sebagai pembicara, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur Harmanta, Kepala Bidang Kelembagaan dan Pengawasan Dinas Koperasi dan UKM Jawa Timur Cepi Sukur Laksana, Ketua Umum Kadin Jawa Timur Adik Dwi Putranto.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: