Ribuan pemuda di India nekat membakar gerbong kereta kosong dan memblokir lalu lintas kereta api. Pasalnya, mereka kecewa dengan perekrutan karyawan oleh perusahaan kereta api yang mereka tuding curang.
Dilansir dari Reuters, jutaan orang telah melamar sekitar 150 ribu posisi di Bihar dan negara bagian Uttar Pradesh. Kekerasan pun meletus pada Senin (24/1/2022) setelah hasil tes menunjukkan nama-nama orang yang sama muncul beberapa kali dalam berbagai posisi pekerjaan. Tak ayal, kandidat yang gagal merasa ada yang tak beres dengan seleksi tersebut.
Baca Juga: Muncul 333 Ribu Kasus Covid-19 di India dalam Sehari
"Proses perekrutan belum transparan. Sejumlah nama kandidat yang terpilih masuk dalam berbagai posisi. Ini sangat tak adil," kecam Ashutosh Singh, salah satu demonstran di Bihar.
Massa lantas membakar gerbong kereta api yang tak bergerak di Bihar pada Rabu (26/1). Asosiasi mahasiswa pun telah menyerukan lebih banyak demonstrasi pekan ini, terutama di Bihar.
Menurut Kementerian Perkeretaapian pada Rabu (26/1), sebuah komite telah dibentuk untuk menanggapi kekhawatiran para kandidat.
Sebelumnya, dikatakan bahwa mereka yang terbukti terlibat dalam vandalisme dan perusakan properti publik dapat dilarang ikut lagi seleksi pekerjaan di kereta api. Mereka juga terancam dijatuhi konsekuensi hukum lainnya.
Di Patna, ibu kota Bihar, otoritas telah mendaftarkan gugatan ke polisi terhadap sekitar 400 orang yang tak disebutkan namanya dan 6 lembaga kursus mahasiswa untuk perekrutan kereta api dan pekerjaan lainnya, menurut pejabat senior Chandrashekhar Singh.
Sementara itu, di Uttar Pradesh, otoritas menangguhkan 6 personel polisi karena menggunakan 'kekuatan berlebihan' terhadap demonstran di kota Prayagraj. Tiga warga sipil juga telah ditangkap, menurut perwira polisi senior Ajay Kumar.
Kereta api India telah mempekerjakan lebih dari 1,2 juta orang. Di sisi lain, angka pengangguran India diperkirakan telah melampaui tingkat global dalam 5-6 tahun terakhir. Bihar pun menjadi salah satu negara bagian dengan tingkat pengangguran tertinggi di Negeri Taj Mahal.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: