Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Awas! Ratusan Juta Warga China Nekat Mudik, Imbauan Rayakan Imlek di Rumah Dicuekin

Awas! Ratusan Juta Warga China Nekat Mudik, Imbauan Rayakan Imlek di Rumah Dicuekin Kredit Foto: AP Photo/Andy Wong
Warta Ekonomi, Beijing -

Meski Pemerintah China mengimbau rakyatnya tidak berpergian selama libur Tahun Baru (Imlek), ratusan juta warga China nekat mudik alias pulang kampung. Bahkan, jumlahnya meningkat dibandingkan tahun lalu.

Seperti dilansir Associated Press, Minggu (30/1/2022), libur panjang, yang dimulai pada Malam Tahun Baru Imlek pada 31 Januari, biasanya mendorong ratusan juta orang yang merantau kembali ke kampung halamannya.

Baca Juga: Soal Ukraina, AS Telepon China Mohon-mohon Bujuk Rusia Agar Lakukan Hal Ini

Menurut data resmi, sekitar 260 juta orang melakukan perjalanan sejak 17 Januari lalu. Jumlah tersebut lebih sedikit dari sebelum adanya pandemi Covid-19. Namun jumlah itu naik 46 persen dibandingkan tahun lalu.

Pemerintah China memperkirakan total 1,2 miliar orang akan melakukan perjalanan selama musim liburan tahun ini.

“Saya tahu kami disarankan menghabiskan Tahun Baru di rumah, tetapi saya belum kembali ke kampung selama tiga tahun terakhir,” kata Wang Yilei, yang mudik ke Tangshan, di timur Beijing.

“Orang tua saya semakin tua dan mereka menantikan saya,” imbuhnya dikutip AP, kemarin.

Untuk diketahui, Beijing memperketat kontrol kepada masyarakatnya untuk menahan penyebaran virus Corona menjelang pembukaan Olimpiade Musim Dingin pekan ini.

Atlet, reporter, dan staf panitia Olimpiade Musim Dingin diminta untuk menghindari kontak dengan orang luar dengan harapan dapat mencegah infeksi. Sekitar 106 dari 3.695 orang yang tiba dari luar negeri untuk Olimpiade, dinyatakan positif terkena virus Corona. Dua di antaranya adalah atlet atau official tim.

Dilansir Reuters, Menurut Komisi Kesehatan Nasional (NHC), pada Minggu (30/1) tercatat ada 20 kasus Covid-19 baru di Beijing. Jumlah ini adalah yang tertinggi di kota itu sejak Juni 2020. NHC menambahkan, ada 54 kasus lokal baru secara nasional.

Jumlah infeksi Covid-19 China memang lebih sedikit dibandingkan dengan India, Korea Selatan dan beberapa negara lain. Tetapi China bertekad melakukan strategi ‘Nol Kasus Covid-19’ di Beijing yang bertujuan untuk mencegah virus keluar dari China dengan mengisolasi setiap orang yang terinfeksi.

Pencegahan ketat ini membuat siapa saja yang hendak melakukan perjalanan wajib menunjukkan hasil negatif Covid-19 dalam waktu 48 jam sebelum keberangkatan.

Beberapa pelancong menghadapi kemungkinan perintah karantina jika mereka tiba dari daerah yang dianggap berisiko tinggi terinfeksi. Mereka dilacak dengan aplikasi ponsel yang mencatat riwayat perjalanan dan hasil testing.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: