Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Feronikel Bakal Bangkitkan Saham Antam

Feronikel Bakal Bangkitkan Saham Antam Kredit Foto: Sufri Yuliardi

Namun situasi itu berubah dan Antam kembali menguat karena sektor usaha yang dilakukan juga mengalami peningkatan, termasuk di sektor feronikel dan emas.

"Kita ingat awal tahun 2020 Antam kondisi yang melemah, tapi dia berhasil menguat, karena selain feronikel juga dipicu harga emas saat itu tertinggi sepanjang sejarah di Antam, itu USD2.039,77 per troy ounce," jelasnya.

Lucky juga mengungkapkan beragam keuntungan yang didapat Antam dengan produksi feronikel dan sektor lainnya. Sektor ini, mampu menjadi pengganti ketika satu sektor mengalami penurunan dan pelemahan.

"Untuk feronikel, dari hasil tambang yang dilakukan bebebapa produsen hasil tambang, persoalan apakah signifikan atau tidak, tentu para miner memiliki diversifikasi atau beberapa produk lain, produk subsitusi untuk mendukung kinerja fundamental," jelasnya.

"Jadi saya melihat dengan produksi feronikel, Antam memiliki produk lain sebagai subsitusi atau pengganti kinerja fundamental, apabila salah satu produknya memiliki koreksi,"sambungnya

Lalu, apakah feronikel yang dihasilkan Antam? Berkenaandengan hal ini, Antam sendiri beberapa waktu lalu memberikan penjelasan. Melalui akun resminya @OfficialAntam menulis,

Baca Juga: Intel Akan Masuk Industri Kripto, Sedang Siapkan Pertambangan BTC Hemat Energi

"Tahukah anda, feronikel yang dihasilkan oleh Antam memiliki 80% kadar besi dan 20% nikel. Umumnya feronikel digunakan untuk bahan paduan pembuatan baja & memiliki unsur lapisan anti karat. Di Indonesia feronikel ini diproduksi di Pabrik Feronikel Pomala."tulis akun tersebut.

Ditanya tentang saham Antam yang masih cenderung naik-turun di awal tahun 2022, Luckymengaku sama sekali tidak khawatir dengan kondisi tersebut. Menurutnya, terjadinya pelemahan belakangan ini bersifat hanya temporal saja.

"Jadi menurut saya, justru saya melihat Antam dalam kondisi discount. Jadi pelemahan ini dimaknai sebagai koreksi temporer, peraturan kan bisa mengalami perubahan,"ungkapnya

Dia mencontohkan, beberapa kebijakan yang sudah ada di sektor komoditi apakah itu pajak ekspor-impor di industri Kelapa Sawit, termasuk DMO (domestik market obligation) di batu bara. Hal itu akan mengikuti dinamika di sektor tersebut.

"Jadi pandangan saya, sentimennya ini temporer," pungkasnya

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: