Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyusun ulang skema pembelajaran tatap muka (PTM) untuk sekolah-sekolah di wilayahnya. Kebijakan ini diambil seiring dengan kenaikan kasus Covid-19 beberapa hari terakhir.
Kepala Dinas Pendidikan dan Olah Raga (Disdikpora) DIY Didik Wardaya menjelaskan, satuan pendidikan pendidikan jenjang SMA/SMK dan SLB yang berada di bawah kewenangan provinsi dengan jumlah siswa lebih dari 200 orang tak lagi menerapkan PTM 100% dalam satu waktu.
"Sekolah dengan jumlah siswa di atas 200 memang kita minta sementara PTM 50% dulu," kata Didik saat dihubungi, Rabu (2/2/2022).
Didik merinci, secara prinsip PTM 100% masih berlaku. Hanya saja kini dibagi dua sesi dalam sehari, yakni pagi dan siang.Kelas pagi dan siang diberi jeda 60 menit. Selain itu, durasi satu jam mata pelajaran dikurangi menjadi 25 menit dari sebelumnya 35 menit agar guru tak keletihan.
"Setiap hari memang 100% tapi bergantian pelaksanaannya," tuturnya.
Didik meyakini, dengan skema ini materi tetap bisa tersampaikan kepada para murid. Jika dirasa kurang maka bisa ditambal lewat skema pembelajaran jarak jauh (PJJ)."Bisa penugasan atau pelajaran," sebut Didik.
Lebih lanjut, Didik menegaskan bahwa sekolah dengan jumlah siswa kurang dari 200 orang dan memungkinkan untuk menerapkan protokol kesehatan secara ketat diperkenankan menggelar PTM 100% dalam satu sesi.
Kata Didik, kebijakan ini efektif mulai besok pagi. Meski sebagain sekolah dengan jumlah siswa lebih dari 200 orang telah menerapkannya hari ini."Kalau SD dan SMP kemarin di dinas kabupaten/kota rata-rata juga sudah sepakat dengan kita," tandasnya.
Jumlah kasus Covid-19 di DIY per 2 Februari 2022 adalah sebanyak 142 kasus. Angka ini naik dibanding kemarin yakni 114 kasus yang juga telah memecahkan rekor tertinggi 69 kasus pada bulan Januari lalu.
Merangkak naiknya jumlah kasus Covid-19 di DIY sendiri terpantau sejak pengujung Januari lalu usai sempat melandai pada akhir tahun lalu sampai awal 2022 ini.Kasus penyebaran Covid-19 secara masif di lingkungan satuan pendidikan juga sudah muncul. Tepatnya di Sekolah Islam Al Azhar, Mlati, Sleman dengan jumlah 43 kasus per 1 Februari lalu. Pasiennya, para siswa SMP, SMA, dan beberapa ustad sebagai guru asrama.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Boyke P. Siregar
Tag Terkait: