Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Viral Video Pengusiran Susi Air, Orang Demokrat Sebut Ada Abuse of Power

Viral Video Pengusiran Susi Air, Orang Demokrat Sebut Ada Abuse of Power Kredit Foto: Instagram/Susi Pudjiastuti
Warta Ekonomi, Jakarta -

Politisi Partai Demokrat Yan Harahap menduga ada pesanan khusus di balik pengusiran paksa maskapai milik mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Susi Air, dari hanggar Bandara Malinau, Kalimantan Utara.

"Aneh ini menurut saya. Sepertinya ini ‘pesanan khusus’. Abuse of power," ujar Yan dikutip dari akun Twitter @YanHarahap pada Rabu, (2/2/2022).

Baca Juga: Pertamina Merugi Rp11 Triliun, Yan Harahap: Ahok Cuman Bisa Berjanji

Lantas Yan mempertanyakan apakah kejadian tersebut dampak dari sikap kritis Susi dalam akhir-akhir ini.

"Wallahu a’lam. Sabar Bu. Pesawatnya Diusir Dari Hanggar, Susi: Kuasa, Wewenang, Begitu Hebatnya," tandasnya.

Seperti diketahui, dari video yang diunggah pemilik Susi Air, Susi Pudjiastuti di akun Twitter-nya @susipudjiastuti dengan durasi 31 detik, puluhan anggota Satpol PP berseragam coklat itu tampak memaksa mengeluarkan tiga unit pesawat Susi Air yang sedang dalam proses perbaikan di hanggar.

Mereka tampak mendorong ketiga pesawat itu menuju ke luar hanggar dan membiarkannya di rerumputan. Menanggapi kejadian ini, Susi Pudjiastuti mengonfirmasi tentang kejadian pengusiran itu.

Baca Juga: Pesawatnya Dikeluarkan Paksa oleh Satpol PP, Susi Pudjiastuti Langsung Bilang Begini

Susi mengaku mendapat video dari anaknya Nadien Kaiser yang merupakan Corporate Secretary Susi Air, ihwal pengusiran paksa yang dilakukan oleh sejumlah petugas Satpol PP.

"Seringkali ada kejutan dlm hari-hari kita.. Kejutan hari ini, sy dapat video dari anak saya ttg pesawat Susi Air dikeluarkan paksa oleh sekumpulan Satpol PP dari Hanggar Malinau setelah kita sewa selama 10 tahun ini untuk melayani penerbangan di wilayah Kaltara," kata Susi dikutip Rabu (2/2/2022).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Adrial Akbar

Bagikan Artikel: