Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ingin Terlihat Sempurna, China Diduga Habiskan Rp551 T untuk Olimpiade Musim Dingin

Ingin Terlihat Sempurna, China Diduga Habiskan Rp551 T untuk Olimpiade Musim Dingin Warga berjalan di area wisata yang mengelilingi Danau Houhai saat liburan Hari Nasional China di Beijing, China, Jumat (2/10/2020). | Kredit Foto: Antara/REUTERS/Thomas Peter

Akan tetapi, penyelenggaraan Winter Olympic tahun ini penuh dengan rintangan dan drama politik. Pandemi hanya satu-satunya rintangan yang dihadapi oleh Tokyo dalam menyelenggarakan Olimpiade tahun lalu.

Namun Beijing terpaksa harus jatuh bangun membangun kepercayaan dunia internasional secara politis selain dihadapkan pada masalah COVID-19 varian Omicron yang juga telah ditemukan di beberapa distrik hingga detik-detik akhir menjelang pembukaan Winter Olympic.

Isu-isu pelanggaraan hak asasi manusia (HAM) terhadap etnis minoritas Muslim Uighur di Daerah Otonomi Xinjiang kembali diangkat oleh dunia Barat sebagai dalih untuk memboikot secara diplomatik ajang yang upacara pembukaannya bakal dipimpin oleh Presiden China Xi Jinping di Beijing pada Jumat (4/2) itu.

Memang isu itu tidak ada keterkaitannya sama sekali, baik langsung maupun tidak langsung, dengan Olimpiade. Akan tetapi, Beijing ingin terlihat sempurna di mata internasional di tengah ambisi China menjadi salah satu pemimpin dunia, apalagi rivalitasnya dengan Amerika Serikat kian sengit.

"Kami tidak pernah mengundang diplomat dan politikus untuk hadir." "Xinjiang urusan dalam negeri kami, tak elok negara lain turut campur."

Narasi-narasi itulah yang terus dibangun oleh Kementerian Luar Negeri China untuk menangkis sinyalemen yang mengarah pada pendiskreditan kualitas penyelenggaraan Beijing Winter Olympic.

Belum lagi isu-isu lainnya, mulai penerapan protokol kesehatan yang super ketat, manipulasi hasil tes COVID-19 atlet asing, hingga kerusakan lingkungan sebagai dampak dari pembangunan arena pertandingan ski di kawasan pergunungan Yanqing di pinggiran Beijing.

Otoritas China mendaku biaya penyelenggaraan Winter Olympic 2022 sebesar 3,9 miliar dolar AS (sekitar Rp 55,8 triliun).

Namun banyak pihak meragukan klaim biaya resmi penyelenggaraan tersebut. Persiapannya saja tidak main-main, memakan waktu enam tahun, seperti yang diutarakan oleh Presiden Xi saat menerima kunjungan resmi Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach di Beijing pada 25 Januari lalu.

Laman berita bisnis Insider dalam laporannya pada Minggu (30/1) lalu menyebutkan penyelenggaraan Olimpiade Musim Dingin di Beijing tersebut telah menelan biaya 38,5 miliar dolar AS (sekitar Rp 551,2 triliun) atau 10 kali lipat dari label resmi yang dipatok oleh Kementerian Keuangan China.

Biaya-biaya tersebut tidak hanya mencakup pembangunan fasilitas pertandingan yang sangat megah di Beijing dan Zhangjiakou, Provinsi Hebei.

Ada juga pengadaan fasilitas pendukung, seperti pusat karantina terpadu antipandemi COVID-19, teknologi robot pelayan, kampung atlet tertutup, dan masih banyak lagi. Selain itu, China juga mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk membangun sarana dan prasarana transportasi massal menuju arena cabang olahraga yang dipertandingkan.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: