Ucapan Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Maarif bisa berbuntut panjang. Dia ikut sebut DPP FPI.
Ketua Umum PA 212 Slamet Maarif menanggapi soal adanya museum Holocaust di Indonesia.
Slamet blak-blakan menolak adanya museum Holocaust tersebut.
Baca Juga: Pas Dengar Munarman Dituntut Hukum Mati, Orang Ini Malah Kasih Saran: Hukumannya Disiram Teh Panas
Pentolan 212 ini lantas menyebut DPP FPI untuk memperkuat argumennya.
"Saya sependapat dengan ini (pernyataan sikap DPP FPI)," kata Slamet Maarif kepada GenPI.co, Sabtu (5/2).
Dalam salinan pernyataan sikap yang diterima GenPI.co, ini DPP FPI memang juga menolak adanya museum Holocaust.
FPI menolak segala bentuk pembunuhan terhadap manusia yang tidak bersalah, segala bentuk kejahatan manusia, genosida, dan berbagai bentuk pelanggaran HAM.
FPI menolak museum Holocaust karena peristiwa itu sering menjadi legitimasi bagi penjajahan zionis Israel terhadap bangsa Palestina.
Dalam pernyataan sikap yang ditandatangi Ketua Umum FPI Ahmad Qurthubi Zaelani ini, blak-blakan menyebut apa yang dilakukan zionis Israel terhadap bangsa Palestina lebih kejam.
Qhurtubi mengatakan, kejahatan Israel sudah secara nyata masuk dalam kategori genosida, tetapi masyarakat internasional terutama negara-negara barat masih saja selalu tutup mata.
FPI juga menentang museum Holocaust karena tidak sesuai konstitusi.
Sebab, konstitusi Indonesia sudah jelas menentang segala penjajahan di muka bumi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: