Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tantangan Era Digitalisasi, Jurnalis Perempuan Didorong untuk Berani Serukan Suara Perempuan

Tantangan Era Digitalisasi, Jurnalis Perempuan Didorong untuk Berani Serukan Suara Perempuan Kredit Foto: Antara/Destyan Sujarwoko
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menghadapi tantangan jurnalisme di era digitalisasi, jurnalis perempuan didorong untuk berani menyuarakan hak dan suara kelompok perempuan. Upaya ini termasuk menentang pemberitaan yang merugikan kaum perempuan.

"Jurnalis perempuan itu harus berani untuk bicara, menentang berita yang menyudutkan perempuan untuk clickbait," kata Pemimpin Redaksi Kompas TV Rosiana Silalahi dalam webinar yang diselenggarakan Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI), Sabtu (5/2/2022).

Terlebih, cara kerja media online saat ini adalah dengan lebih dulu mengedepankan isu yang sedang tren dibanding menimbang isu yang penting untuk diangkat. Kondisi ini membuat pemberitaan akan bergantung dengan SEO yang bekerja di Google dan berpotensi merugikan kaum perempuan.

Baca Juga: Tim JKW PWI Tiba di Kendari Disambut Ketum PWI Pusat

"Jika di Google sedang trending, mereka [media online] kemudian menguliknya sedemikian rupa. Ini mungkin cara baru kerja redaksi media online," tambahnya.

Dia menggarisbawahi penting bagi media untuk tetap menyajikan berita yang menginspirasi dan memberdaya, khususnya bagi kaum perempuan. Selain menyajikan berita yang kredibel bagi masyarakat, kata wanita yang akrab disapa Rosi, jurnalis perempuan juga harus memiliki integritas untuk diri sendiri.

"Jadi, jurnalis-jurnalis perempuan itu tidak boleh berhenti speak up. Karena itulah yang menjadi pekerjaan rumah kita," ujar Rosi.

Senada dengan Rosi, anggota Dewan Pers Agus Sudibyo juga mendorong media massa untuk tidak menjadikan perempuan sebagai objek negatif dalam penulisan berita, terutama yang mengarah pada pelecehan.

Dia menyayangkan media massa yang memanfaatkan perempuan sebagai objek konten untuk meraih share ability. Ia kemudian mencontohkan peristiwa yang terjadi pada Vanessa Angel dan suaminya beberapa bulan lalu.

"Itu berminggu-minggu jadi primadona pemberitaan media. Itu jadi sarana bagi media untuk meraih jutaan page views. Sebenarnya ini sangat disayangkan," tandasnya.

Baca Juga: Pria Buleleng Diringkus usai Curi Tabung Gas-Barang Elektronik

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: