Rusia Vs Ukraina Bawa Hawa Kiamat ke Eropa, Dunia Makin Gelisah
Kredit Foto: Reuters/Dado Ruvic
Perseteruan panas Rusia vs Ukraina bawa hawa kiamat ke Eropa. Aroma petaka langsung tercium. Dunia ikut gelisah.
Di Washington, Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan negaranya bekerja bersama-sama untuk mengatasi krisis.
Baca Juga: Jika Rusia Serius Acak-acak Ukraina, Jerman Tak Segan Beri Tindakan Keras dan Spesifik
Itu dikatakan Joe Biden saat menjamu Kanselir Jerman Olaf Scholz.
Biden mengatakan diplomasi adalah cara terbaik untuk semua pihak dalam kebuntuan.
Rusia telah mengerahkan lebih dari 100.000 tentara di dekat perbatasan Ukraina.
Ada juga sejumlah senjata maut yang ikut dibawa. Dan semuanya dalam posisi siap diluncurkan.
Di sisi lain, Negeri Beruang Merah menyangkal merencanakan invasi ke Ukraina.
Moskow hanya mengatakan siap untuk mengambil langkah-langkah teknis-militer yang tidak ditentukan jika tuntutannya tidak dipenuhi.
Itu termasuk janji NATO untuk tidak pernah mengakui Ukraina sebagai anggota baru dan menarik beberapa pasukan dari Eropa Timur.
Negara-negara Uni Eropa berada di momen paling berbahaya sejak Perang Dingin di tengah kekhawatiran Rusia menginvasi Ukraina.
Hal itu disampaikan Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa (UE) Josep Borrell.
“Kami hidup, menurut pemahaman saya, saat paling berbahaya bagi keamanan di Eropa setelah berakhirnya Perang Dingin,” kata Borrell kepada wartawan, hari Senin, yang dilansir AFP, Selasa (8/2/2022).
Eropa sedang merasakan momen paling berbahaya sejak Perang Dingin di tengah kekhawatiran akan invasi Rusia terhadap Ukraina.
Komentarnya muncul ketika Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin bahwa negaranya bertujuan untuk menghindari perang.
Prancis juga disebut ingin membangun kepercayaan selama kunjungan ke Moskow.
Kunjungan itu menjadikan Macron sebagai pemimpin top Barat pertama yang mengunjungi Moskow sejak Rusia mulai mengerahkan pasukan di dekat perbatasan dengan Ukraina.
Macron, yang diperkirakan akan mencalonkan diri kembali sebagai presiden pada bulan April, telah memosisikan dirinya sebagai mediator potensial di Ukraina.
Paris menyuarakan skeptisisme tentang prediksi Amerika Serikat (AS) dan negara Barat lainnya bahwa serangan Rusia akan segera terjadi.
Macron, yang juga dijadwalkan berkunjung ke Kiev pada Selasa (8/2/2022), membuka semuanya kepada surat kabar Journal du Dimanche.
“Tujuan geopolitik Rusia saat ini jelas bukan Ukraina, tetapi untuk mengklarifikasi aturan hidup bersama dengan NATO dan Uni Eropa,” ujarnya.
Macron mengatakan kepada Putin bahwa dia sedang mencari respons yang baik.
"Yang tentu saja memungkinkan kita untuk menghindari perang dan membangun kepercayaan, stabilitas, visibilitas," katanya.
Putin, pada bagiannya, mengatakan Rusia dan Prancis berbagi keprihatinan bersama tentang apa yang terjadi di bidang keamanan di Eropa.
“Saya melihat seberapa besar upaya yang dilakukan kepemimpinan Prancis dan presiden saat ini secara pribadi untuk menyelesaikan krisis terkait dengan memberikan keamanan yang setara di Eropa untuk perspektif sejarah yang serius,” kata Putin.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: