Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Eks Executive Amazon Gabung sebagai CTO PasarPolis, Fokus Temukan Solusi Kesenjangan Asuransi

Eks Executive Amazon Gabung sebagai CTO PasarPolis, Fokus Temukan Solusi Kesenjangan Asuransi Kredit Foto: PasarPolis
Warta Ekonomi, Jakarta -

PasarPolis menjelaskan bahwa dengan adanya teknologi dapat tercipta proses berasuransi yang lebih efektif dan efisien hingga menciptakan pengalaman berasuransi yang lebih terprediksi dan juga menyenangkan. Hal ini tercermin dari jumlah polis yang diterbitkan mencapai 1 miliar dalam dua tahun terakhir sejak 2019, serta jumlah konsumen aktif menembus total sekitar 80 juta pemegang polis sepanjang 2021.

Guna mengakselerasi kemajuan teknologi perusahaan, PasarPolis menunjuk Rajesh Kumar yang memiliki rekam jejak spektakuler di bidang teknologi untuk mengemban amanah sebagai Chief Technology Officer (CTO).

Baca Juga: Edukasi Asuransi, Bhinneka Life Gaungkan Program Customer Reward

Berpengalaman sebagai eksekutif Amazon, perusahaan teknologi berbasis di Amerika Serikat, menangani software development selama lebih dari 10 tahun dan sebelumnya di Makemytrip.com, Rajesh melihat peluang sangat besar bagi teknologi untuk menjadi solusi dari beragam permasalahan sehari-hari masyarakat Indonesia, di antaranya dalam melindungi aktivitas keseharian masyarakat melalui proses berasuransi lebih mudah (simple), cepat, serta menyenangkan.

CTO PasarPolis, Rajesh Kumar menjelaskan, “Asuransi seringkali sering disalah artikan bahkan oleh kaum terpelajar di negara-negara lebih maju sekalipun. Pengalaman membeli asuransi secara psikologis sangatlah berbeda dibandingkan ketika membeli sebuah barang konsumtif bahkan ketika menabung sekalipun, karena tentunya tidak langsung memegang produk fisik di tangan atau manfaat instan."

Apalagi proses mulai dari pembelian hingga klaim, seringkali tidaklah mudah. Hal ini mengurangi potensi dampak besar asuransi yang dapat menjadi game-changer dalam kehidupan seseorang, apalagi ketika tengah menghadapi krisis.

"Tantangan untuk mengubah persepsi yang salah terhadap asuransi nyatanya sulit untuk dirubuhkan secara konvensional, hingga akhirnya teknologi insurtech hadir membawa perubahan positif.”

Rajesh menjelaskan bahwa sebagai salah satu negara dengan populasi terbesar di dunia, menghadapi permasalahan di Indonesia dengan skala yang begitu besar nyatanya akan lebih rumit dan bahkan tidak mungkin, apabila tidak memanfaatkan teknologi. Terlebih lagi, setiap negara memiliki keunikan masing-masing. Berita baiknya, sebagian besar perusahaan startup di Indonesia didirikan oleh putera-puteri bangsa yang memiliki kearifan lokal sangat baik.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: