AFPI: Mendominasi Fintech, Saat ini 60% Pengguna Native Adalah Millenial
Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) lewat Executive Director AFPI, Kuseryansyah mengungkapkan bahwa financial technology saat ini sedang dikuasai oleh millenial. Hal ini menurutnya dalam artian milenial sebagai user native dan pengguna yang mendominasi fintech.
"Tidak bisa disangkal sudah menjadi fakta bahwa lebih dari 60% pengguna dari fintech di berbagai cluster maupun vertikal bukan hanya di fintech lending termasuk di fintech payment, inovasi keuangan digital, agregator dan lain-lain itu memang ya dikuasi oleh mereka," ungkapnya dalam Webinar bertajuk "Peran dan Kontribusi Fintech Lending dalam Pemulihan Ekonomi Nasional", Kamis, (10/02).
Baca Juga: Banyak Kisruh, OJK Keluarkan Aturan Baru Soal Unit Link dan Fintech
Ia menyebutkan hal itu terbukti pada tahun 2018-2019 sebagai revolusi senyap dengan peningkatan berbagai industri fintech diikuti dengan peningkatakan transaksi pengguna melebihi digital payment berbasis kartu.
"Nah inilah yang menjadi suatu ciri khas di Indonesia yang tidak terjadi di negara-negara maju. Revolusi ini khususnya fintech pendanaan bersama Indonesia, karena berdasarkan data dari world bank saat ini Indonesia membutuhkan dana kredit sebesar 2.650 triliun pertahun," ujarnya.
Ia menjelaskan karena kebutuhan kredit bagi UMKM yang terlalu banyak, maka bank konvensional tidak bisa memenuhi jumlah tersebut. Menurutnya disinilah akhirnya tumbuh dan bermunculan banyak fintech di Indonesia.
"Belum lagi perusahaan luar yaa, Jadi ibaratnya seperti semut melihat gula, langsung berkerumun," imbuhnya.
Dalam acara yang sama Ketua HIPMI Digital Academy, Anthony Leong mengatakan terdapat ketergantungan yang besar pada financial technology dan inovasi untuk bertahan dari krisis saat ini terutama mempercepat proses pemulihan ekonomi.
Ia mengungkapkan mengingat pentingnya inovasi keuangan digital, saat ini stakeholder harus memanfaatkan momentum tersebut agar dapat menciptakan ekosistem yang baik di industri ini, sekaligus membawa manfaat untuk semua anggota.
"Dengan memanfaatkan keunggulan teknologinya, industri fintech dapat memainkan peran penting dan memanfaatkan peluang di masa pandemi ini untuk mendorong inklusi keuangan dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi negara. Dengan hadirnya industri ini bisa turut mescale up bisnis yang ada, mempermudah akses permodalan dan lainnya," ujar Anthony
Menyambung Anthony, menurut Kuseryansyah kehadiran fintech memberi keuntungan di masyarakat. Salah satunya, meningkatkan akses keuangan dan kemandirian finansial, sehingga bisa mewujudkan pemerataan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
"Kita berharap juga untuk kesusksesan fintech di Indonesia yang menjadi leader di industri digital memang adalah rekan-rekan yang saat ini dalam posisi atau dalam segmen milenial," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Alfi Dinilhaq