Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

KOL Stories x Antonny Suheri: Memanfaatkan Ilmu Bandarmology di Kala Kode Broker Tutup

KOL Stories x Antonny Suheri: Memanfaatkan Ilmu Bandarmology di Kala Kode Broker Tutup Kredit Foto: Instagram/Antonny Suheri
Warta Ekonomi, Jakarta -

Mulai tanggal 6 Desember 2021, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) selaku self regulatiory organization (SRO) di pasar modal memutuskan untuk menutup kode pialang atau broker. Hak ini dilakukan dengan tujuan menyamakan standar penerapan aturan di bursa saham lain di dunia. 

Hal ini pun membuat para investor tidak lagi dapat melihat anggota bursa (AB) yang mentransaksikan saham tertentu selama perdagangan berlangsung. 

Investor juga tidak dapat melihat tipe investor dalam perdagangan real-time yang ditampilkan dengan kode F untuk investor asing atau D bagi investor domestik.

Namun, investor tetap dapat melihat kode broker yang melakukan transaksi setelah penutupan perdagangan bursa. Keputusan tersebut membuat para investor khususnya trader mau tidak mau harus beradaptasi. 

Nah, kabar baiknya bagi trader yang menganut ilmu menganalisa pergerakan bandar atau sering disebut dengan bandarmology bisa memanfaatkan hal tersebut. 

Bandarmology sendiri adalah suatu trik trading dengan cara melihat langsung posisi bid/offer, nilai, volume, dan frekuensi, serta siap-siapa yang melakukan transaksi. Jurus bandarmology saat ini sedang digandrungi oleh pelaku pasar, karena investor dapat menganalisa pergerakan harga saham, selain analisa secara teknikal dan fundamental.

Lalu bagaimana Memanfaatkan Ilmu Bandarmology di kala kode broker tutup? Seperti apa strategi, trik dan tips agar para penganut bandarmology untuk mencari cuan ketika kode broker saham ditutup?

Kali ini KOL stories mengangkat tema “Memanfaatkan Ilmu Bandarmology di Kala Kode Broker Tutup” bersama dengan Antonny Suheri yang merupakan Full Time Stock Trader sekaligus Founder dari Terasbursa.id.

1. Bagaimana tanggapan terkait penutupan kode broker yang dilakukan BEI?

Awalnya, kebanyakan orang pasti keberatan. Terlebih tools itu sangat powerful. Seorang broker summary pastinya bisa mencoba untuk mengikuti bandar atau big player agar punya posisi yang sama dengan harapan nantinya akan diangkat. Sementara sekarang sudah tidak bisa lagi.

Tapi, ketika kode broker ditutup, apa yang BEI katakan untuk membuat harga saham lebih stabil tampaknya dapat diterima. Karena itu akan mengurangi apa yang dinamakan ‘pompom’. Ketika ada pemain besar yang memainkan harga saham kemudian ‘dijatuhkan’, maka permainan harganya akan sangat ekstrim. Sehingga, dengan penutupan kode broker ini akan membuat harga saham lebih stabil.

Meski demikian, diperlukan paling tidak enam bulan lamanya untuk melihat apakah keputusan penutupan kode broker ini baik atau tidak. Sejauh ini, pergerakan harga terlihat lebih stabil dan lebih sehat daripada sebelum-sebelumnya.

2. Apa dampak kepada para pelaku pasar dengan adanya aturan tersebut? Seberapa besar pengaruhnya?

Pertama-tama, dengan menjadi investor di mana membeli saham perusahaan tersebut kemudian melakukan analisa laporan keuangan dan lain sebagainya, sehingga tidak membutuhkan kode broker. Dengan demikian, ditutupnya kode broker tidak akan terpengaruh apa-apa.

Kemudian yang kedua, menjadi swing trader yaitu seseorang yang memanfaatkan trend, mengubah trend dari downtrend menjadi uptrend dan diharapkan bisa terus uptrend juga tidak terpengaruh dengan ditutupnya kode broker karena swing trader bisa melihat di akhir transaksi.

Namun, seseorang dengan metode scalping (scalper) lebih terpengaruh dengan ditutupnya kode broker ini. Meski ada beberapa yang tidak memakai kode broker, tetapi kebanyakan membutuhkan kode broker.

Ini karena scalping hanya memainkan skala kecil atau pendek. Mereka membutuhkan history untuk melihat broker-broker mana sajakah yang menjual/membeli atau bahkan ‘mengguyur’. Sehingga dengan ditutupnya kode broker, mereka akan kesulitan untuk melihat hal-hal tersebut. Jadi, siapapun yang menggunakan metode ini alangkah baiknya mulai mencari strategi lain.

3. Jika tidak melihat pergerakan para broker, lalu apa yang bisa dijadikan acuan oleh para pelaku pasar, khusunya trader? Bagaimana cara entry dan screening tersebut?

Kebanyakan para trader ‘bermain’ di saham yang dipompom. Biasanya mereka tahu kabar-kabar tersebut melalui grup-grup saham atau bahkan bandarnya sendiri yang memberi tahu akan masuk ke saham mana. Sehingga, kalau tidak ada data-datanya, para trader akan menebak-nebak. Alhasil, akan lebih banyak boncos daripada untungnya karena sebenarnya trading tidak ada dasarnya, mereka hanya melihat dengan adanya pergerakan tinggi, maka mereka langsung entry tanpa tahu tujuannya apa.

4. Lalu, startegi apa yang harus disiapkan trader dengan penutupan kode broker ini?

Jika kode broker tidak ada, otomatis trader tidak akan bisa mengikuti bandar secara real-time. Namun, caranya adalah dengan menganalisa saham-saham ini. Jika blue chip, mereka akan membeli ketika harga sedang turun sehingga dasar pembeliannya adalah karena kelemahan.

Namun, jika saham gorengan bisa dilihat seberapa besar saham tersebut dibeli. Jika bernilai besar, itu berarti dia adalah bandarnya. Sama halnya ketika lot yang dibeli berjumlah besar hingga puluhan ribu, itu berarti dialah bandarnya. Jadi, cara termudah untuk mengetahui kapan harus entry dan screening adalah dengan melihat pergerakan transaksinya.

Cara membaca pergerakan di saham gorengan adalah dengan menganalisa dan mempelajari siapa dan bagaimana pergerakan bandar tersebut. Lalu, masuklah sebelum bandar atau big player masuk ke dalamnya.

5. Setelah kebijakan ini diterapkan, apa kemungkinan yang akan terjadi di pasar?

Ketika kode broker ditutup, harga saham dapat lebih stabil karena akan mengurangi pompom saham dari bandar besar. Sehingga, dengan penutupan kode broker akan membuat harga saham lebih stabil. Sejauh ini pun pergerakan harga terlihat lebih stabil dan lebih sehat.

6. Di akhir tahun ada fenomena window dressing, apa saja sektor yang menarik untuk dilirik?

Sektor teknologi masih menjadi sektor yang menarik untuk dilirik. Terlebih dengan kembali masifnya kasus varian baru Covid-19 yakni Omicron sehingga kebanyakan perkantoran masih melakukan Work From Home. Dengan demikian, sektor teknologi pun masih diganderungi dan masih menjadi primadona.

7. Sebagai penutup adakah yang ingin disampaikan?

Meski belakangan mencari cuan sebagai trader agak sulit, namun trader yang baik adalah yang bisa bertahan di berbagai kondisi. Karena terkadang ada masa-masanya mudah mencari cuan, dan ada masa-masanya sulit.

Sehingga, ketika keadaan sulit dan hanya mendapat sedikit cuan, itu berarti trader tersebut sudah hebat. Strateginya adalah dengan lebih banyak defensif dan jangan sampai menyerah. Cobalah terlebih dahulu siklus dalam satu tahun pertama sampai memahami kapan harus bertindak defensif dan kapan harus agresif.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: