Perpusnas-Pemda Tingkatkan Indeks Pembangunan Literasi dan Kegemaran Membaca di Sumatera Selatan
Dalam sambutannya, Syarif Bando menjelaskan Perpusnas mendukung upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).
"Secara moral saya ditugaskan selaku kepala lembaga non kementerian yang bertanggungjawab langsung kepada Presiden, untuk menjelaskan pentingnya membaca dalam mendukung RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) pemerintah 2020—2024 terutama untuk peningkatan kualitas SDM," ujarnya.
Baca Juga: Komisi X DPR RI Apresiasi Kinerja Perpustakaan Nasional
Dia menggambarkan, saat ini, masyarakat memasuki era teknologi dengan perubahan yang sangat cepat. Seiring hal tersebut, perpustakaan juga harus melakukan perubahan paradigma di mana fungsinya sebesar 10 persen untuk manajemen koleksi, 20 persen untuk manajemen pengetahuan, dan 70 persen transfer pengetahuan.
"Kalau ini tidak dilakukan, sudah lama orang meninggalkan perpustakaan. Perpustakaan tidak lagi tentang buku-buku di rak, tapi bagaimana orang yang tidak bisa mendapatkan uang didampingi agar dia mendapatkan uang dengan buku-buku ilmu terapan," jelasnya.
Selanjutnya, Syarif Bando menyampaikan pentingnya membaca dan pembangunan literasi dalam konstelasi kepentingan global. Literasi saat ini tidak hanya bisa ditafsirkan sebagai kemampuan dasar membaca dan menulis.
Menurutnya, kemampuan literasi masyarakat adalah kepemilikan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dapat diimplementasikan untuk menciptakan barang/jasa yang dapat digunakan dalam kompetisi global.
Ditegaskan, kedalaman pengetahuan yang ditanamkan kepada peserta didik adalah penyebab kualitas lulusan perguruan tinggi belum mampu berinovasi menciptakan barang dan jasa yang kompetitif.
"Ini yang menjadi dasar Bapak Presiden (mengatakan) tidak ada cara lain, selain menjadikan SDM sebagai kata kunci RPJMN 2020-2024," ucapnya.
Karenanya, peningkatan aksesibilitas perpustakaan sebagai ruang transfer pengetahuan perlu dilakukan untuk mempercepat terwujudnya manusia unggul.
"Yaitu manusia yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, bisa membuka lapangan kerja, bisa mengurangi pengangguran, bisa meningkatkan income perkapita, dan bisa menambah devisa negara untuk kesejahteraan," terangnya.
Baca Juga: Sinergitas Perpusnas, ANRI, dan JKPI untuk Pengembangan Kota Pusaka
Menanggapi harapan dan permintaan dari Provinsi Sumsel dan Kabupaten Paser, Syarif Bando menyampaikan komitmennya untuk memberikan bantuan mobil perpustakaan keliling, bantuan transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial, dan Pojok Baca Digital untuk kedua daerah. Dalam kegiatan tersebut, dilakukan penyerahan sertifikat akreditasi kepada Perpustakaan Umum Kabupaten Paser.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: