Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Luncurkan Program '1 Juta Warung Melek Digital', GudangAda Dukung UMKM di Jakarta

Luncurkan Program '1 Juta Warung Melek Digital', GudangAda Dukung UMKM di Jakarta Kredit Foto: Nuzulia Nur Rahma
Warta Ekonomi, Jakarta -

GudangAda, perusahaan e-commerce marketplace B2B dengan pengguna lebih dari 750.000 di seluruh Indonesia, resmi meluncurkan program "1 Juta Warung Melek Digital" yang terlaksana melalui kerja sama dengan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) DKI Jakarta.

Dalam peluncuran yang diresmikan langsung oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, Jumat (11/02), dijelaskan bahwa kerja sama GudangAda dan Pemprov DKI Jakarta merupakan langkah awal dari komitmen jangka panjang perusahaan yang menargetkan literasi digital kepada 1 juta warung dan pebisnis UMKM.

Baca Juga: Masa Pandemi, BI Sumut Dorong Transformasi UMKM dengan Digitalisasi

"Program 1 Juta Warung Melek Digital merupakan program literasi digital yang bertujuan membangun kesadaran dan pemahaman digital demi pertumbuhan bisnis yang pesat dan kontribusi yang kuat terhadap masa depan ekonomi digital Indonesia," kata Chief Commercial Officer GudangAda, Budianto Hariadi.

Ia menerangkan, beberapa topik yang menjadi materi pelatihan digital di antaranya adalah "Langkah dan Strategi Praktis Memulai Bisnis Online", "Sinkronisasi Bisnis Offline ke Online", dan "Strategi Pemasaran Digital melalui e-Commerce dan Media Sosial".

Lebih lanjut Budi menjelaskan, target program 1 Juta Warung Melek Digital adalah pemilik warung dan pebisnis UMKM. Lewat kolaborasi dengan Pemprov DKI Jakarta, kegiatan literasi digital ini menyasar warung dan UMKM binaan Dinas PPUKM DKI Jakarta yang tergabung dalam komunitas Jakpreneur.

"Program ini sendiri pada tahap awal akan fokus kepada area Jakarta dan akan dikembangkan secara berkala ke kota tier 1, tier 2, dan tier 3 lainnya," ujarnya.

Sebagai pemimpin marketplace B2B, Budi mengatakan jika GudangAda menyadari bahwa selama ini gap digital menjadi hambatan utama para pelaku UMKM untuk bersaing dengan ritel modern dan mentransformasi usaha di tengah tren ekonomi digital.

"Program ini komitmen jangka panjang perusahaan untuk merealisasikan visi pemerintah yang menargetkan 30 juta UMKM go digital pada 2024," ujar Budi.

Dalam sambutannya, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, mengapresiasi komitmen GudangAda yang diberikan untuk sektor UMKM, "Pemprov DKI Jakarta melakukan banyak upaya untuk mempercepat pemulihan ekonomi pascapandemi, khususnya bagi pebisnis UMKM."

"Lewat partisipasi dan sinergi dengan pihak swasta, seperti dengan GudangAda, ini tentunya akan memberikan kontribusi positif bagi percepatan pemulihan ekonomi bagi pelaku bisnis UMKM di DKI Jakarta. Selama ini lewat Jakpreneur, Dinas PPKUKM telah aktif melatih, mendampingi, membantu perizinan, hingga permodalan pebisnis UMKM," tambah Riza.

Untuk diketahui, GudangAda berencana membangun solusi terintegrasi (one-stop shopping) yang memberdayakan seluruh pelaku industri B2B. Ke depannya, ekosistem digital GudangAda akan mencakup layanan transaksi (pengadaan, pencarian, dan pembelian), layanan logistik (pengiriman dan pergudangan), sistem manajemen toko (sistem transaksi/POS, inventori, dan akuntansi), layanan keuangan (sistem pembayaran dan kredit), dan layanan pemasaran.

"Berbagai solusi ini akan memberdayakan produsen dan pedagang tradisional untuk memanfaatkan peluang bisnis di era pertumbuhan ekonomi digital," tutur Budi.

Untuk itu, ia menjelaskan bahwa GudangAda juga berinvestasi dalam artificial intelligence (AI) yang akan menghadirkan layanan personalisasi untuk memberikan pengalaman berbisnis dengan lebih baik.

"Teknologi GudangAda memungkinkan pedagang dan pebisnis UMKM untuk mencari suplai bahan baku dengan ragam produk lebih banyak dan jangkauan lebih luas," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: