- Home
- /
- New Economy
- /
- CSR
Begini Kontribusi PT Petrokimia Gresik dalam Dorong Kemajuan Pendidikan di Indonesia
PT Petrokimia Gresik turut berkontribusi dalam rangka mengembangkan pendidikan di Indonesia. Melalui program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL), PT Petrokimia Gresik melakukan sejumlah kegiatan dalam bidang pendidikan.
"Program-program ini juga bisa digunakan untuk disinergikan dan dikembangkan bersama," kata Direktur Utama PT Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo, dalam webinar pendidikan yang digelar oleh Warta Ekonomi, Jumat (11/2/2022).
Baca Juga: Andil dalam Pengembangan Pendidikan Indonesia, Ini Langkah yang Dilakukan Pertamina
Dia menjelaskan, terdapat tujuh program yang telah dijalankan oleh PT Petrokimia Gresik dalam TJSL di bidang pendidikan. Pertama, Beasiswa Petro (Bestro) yang telah menjangkau 246 siswa SMA sederajat serta 128 mahasiswa S1. Sejak dimulai pada 2012, total nilai bantuan Bestro mencapai Rp19,3 miliar.
Kedua, Digital Learning Center. Dalam program ini, mahasiwa yang menjalani magang di PT Petrokimia Gresik dapat melaksanakan magang melalui empat platform, yaitu virtual reality training, augmented reality safety introduction, enterprise university, dan 360 plant tour. Dengan demikian, mahasiswa dapat merasakan pengalaman magang tanpa perlu datang ke pabrik.
Ketiga, Jambore Petani Muda. Program ini memberdayakan para petani muda dengan total alumni mencapai 185 orang. Program ini telah berhasil menunjukkan sejumlah pencapaian seperti pengembangan desa komoditas stroberi di Desa Agrowisata Sigening, Bali; pemanfaatan limbah pasar menjadi pupuk cair besama SMKN 2 Wae Rii, Ruteng, NTT; pengembangan pertanian perkotaan melalui sistem hidroponik; dan sebagainya.
Keempat, Loka Latihan Keterampilan (Lokapil) yang memberikan pelatihan dan pendidika terkait industri. Sejak dimulai pada 1981, total penerima manfaat dari program ini telah mencapai 1.371 orang.
Kelima, Sekar Mamamia (Sekolah Kader Mama dan Pemuda Petrokimia). Program ini baru dimulai pada 2021 dan terdiri dari tiga sub program, yaitu Sekolah Kader Kesehatan, Bunda Sigap, dan Clean Heroes.
Keenam, program magang politeknik pertanian yang bekerja sama dengan tujuh kampus politeknik pertanian di berbagai wilayah di Indonesia.
Ketujuh, terapi anak berkebutuhan khusus. Terapi yang dimaksud dalam program ini mencakup bantuan nutrisi tambahan, alat bantu dan pemeriksaan gigi, pelatihan pembuatan cendera mata, dan pelatihan kesenian. Adapun total bantuan ini mencapai Rp316,25 miliar dengan jumlah penerima manfaat sebanayk 65 anak.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Puri Mei Setyaningrum