Beban berat masih harus ditanggung penduduk bumi akibat pandemi Covid-19 di tahun 2021. Seluruh sektor mengalami dampak tekanan yang luar biasa, tak terkecuali bagi Indonesia. Mulai dari kesehatan, sosial, hingga merembet ke ekonomi.
Semester kedua tahun 2021, menjadi masa yang penuh drama. Di bulan Juli, terjadi gelombang Covid-19 varian Delta, dan di bulan Desember sudah mulai dihantui oleh Covid-19 varian Omicron.
Pemerintah pada akhirnya memberlakukan kembali beberapa pembatasan untuk menekan penyebaran virus mematikan tersebut. Mulai dari pembatasan mobilisasi masyarakat keluar daerah, penerapan protokol kesehatan secara ketat, dan lain sebagainya.
Dampaknya, masyarakat dituntut untuk lebih banyak beraktivitas dan menikmati liburan di rumah, menahan diri untuk tidak bepergian terlebih dahulu.
“Internet akhirnya tetap menjadi tumpuan pelbagai aktivitas di masa pandemi ini. Buntutnya dari peningkatan kebutuhan internet di rumah tangga, kompetisi penyedia layanan internet terutama fixed broadband menjadi semakin ketat,” ujar Don Rozano, General Manager Enciety Business Consult.
Semua penyedia layanan internet mengumbar janji untuk melayani pelanggan dengan prima. Namun, seperti apa yang dirasakan dan diterima pelanggan sesungguhnya?p
Enciety Business Consult (EBC) rutin melakukan pengukuran kecepatan internet pada beberapa pelanggan dari 9 provider penyedia layanan fixed broadband di Indonesia.
Hasilnya menunjukkan, dalam periode Juni hingga Desember 2021, kesenjangan kecepatan antara upload dan download Biznet terlihat semakin lebar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat